Ungkap Kisah Menyentuh, Ini Bayaran Termahal Hotman Paris Sebagai Pengacara

Foto:  Ungkap Kisah Menyentuh, Ini Bayaran Termahal Hotman Paris Sebagai Pengacara Getty Images



Hotman Paris beranggapan bahwa uang miliaran rupiah tidak sebanding dengan rasa bangga berhasil membela orang yang tak bersalah.

Kanal247.com - Hotman Paris Hutapea dikenal sebagai salah satu pengacara kondang di Indonesia. Meski gaya bicaranya cenderung blak-blakan dan kadang mengundang kontroversi tak bisa dipungkiri jika Hotman juga merupakan pengacara yang mumpuni dan kerap berhasil dengan kasus-kasus yang ditanganinya.

Dalam keterangannya baru-baru ini, Hotman Paris mengatakan jika selama menjadi pengacara ia telah membantu banyak orang menyelesaikan kasus hukumnya. Banyak yang memberikan bayaran fantastis, namun baginya bayaran termahal yang pernah diterimanya justru tidak berupa materi.

"Honor yang paling berkesan bukan uang saya bilang, karena seingat saya honor yang paling berkesan di hati saya pada saat saya berhasil membebaskan, dalam arti yang semula dituduh sebagai pelaku pembunuhan berencana, seorang pemuda miskin dari Sumba, berhasil saya bela menjadi bukan pelaku pembunuhan berencana, malah justru ibu tiri dari almarhum. Itu jawaban saya, karena memang itu kasus sangat berkesan," tutur Hotman seperti dilansir dari Cumi Cumi.

Seperti diketahui, Hotman berhasil membela Agus yang dituding terlibat dalam kasus pembunuhan sadis bocah cilik Angeline. Namun belakangan diketahui jika pelaku sebenarnya justru adalah ibu tiri Angeline, Margriet yang akhirnya dijatuhi vonis seumur hidup. Kasus tersebut rupanya sangat berkesan bagi Hotman. Bahkan baru-baru ini ia sempat membagikannya di akun Instagramnya.

Apa honor pengacara yang termahal yang pernah saya terima bahkan lebih mahal dari harga lamborghini? Inilah honorku paling mahal di dunia. Lihat foto saat klienku Agus pemuda miskin dari Sumba bersujud memeluk kakiku mengucapkan terima kasih di depan sidang pengadilan Denpasar sesudah hakim membacakan vonis yang menvonis Agus bukan pelaku pembunuhan melainkan Ibu tiri Angeline. Sang Ibu tiri dihukum seumur hidup oleh hakim. Hotman menghabiskan waktu 3 bulan di Bali untuk membela Agus, pemuda pembantu rumah tangga dari Sumba yang sangat miskin. Mudah-mudahan Hotman berumur panjang agar bisa menceritakan "legenda" ini ke cucu-cucunya kelak nanti. Jujur selama 35 tahun Hotman banyak membela orang "salah" menjadi "seolah benar ", dan menghasilkan banyak uang. Tp semua uang itu disimpan di bank dan tidak pernah aku lihat setiap hari. Bahkan saat matipun nantinya Hotman tidak akan pamit sama uangnya. Tp, kenangan saat Agus pemuda miskin tanpa uang 5 perakpun bersujud di kaki Hotman, akan saya bawa ke liang kubur pada saat dipanggil YME kelak. Satu hal yang saya tidak pernah lupa bahwa hidup ini singkat dan pada waktunya nanti tubuhku akan berakhir di lubang 2m tanah dan pasti saya tidak akan sempat pamit sama ratusan ruko dan Lamborghini ku & jg tdk akan pamit sama musuh-musuh ku yang geram melihat kesuksesanku. Amin. (Catatan: caption ini saya tulis sambil menangis karena Pengacara muda yang berdiri di sampingku dalam foto bernama "Haposan Sihombing, S.H", telah meninggal dunia bbrp waktu lalu krn sakit saat mengujungi ibunya di kampung di daerah Danau Toba. Knp Tuhan "memanggil" dia saat ibunya di kampung sedang bahagia dikunjungi anak darah dagingnya yg sukses sebagai advokat di Bali? Kenapa orang baik dipanggil duluan oleh YME?)

A post shared by Dr. Hotman Paris Hutapea SH MH (@hotmanparisofficial) on

"Makanya saya posting di Instagram saya dan ternyata komentar bukan hanya like, bukan viewer, ada 7000 lebih yang orang memberikan komentar dan saya hitung ada hampir 3000 yang memberikan komentar sambil menangis membaca caption dari postingan tersebut. Karena kebetulan Agus bersujud menangis memeluk kaki saya sebagai ucapan terima kasih, beberapa bulan kemudian pengacara di samping saya yang membela Agus yaitu Haposan Sihombing, malah meninggal di rumah kelahirannya. Itu kasus jadi glory dan kesedihan, percampuran antara keberhasilan dan kesedihan," imbuhnya lagi.

Bagi Hotman sendiri, uang dan materi dalam jumlah miliaran tidak berarti apa-apa dibanding rasa bangga dan puas bisa membela orang yang tidak bersalah. Apalagi saat itu Agus sampai mengutarakan rasa terima kasihnya dengan bersujud di kakinya.

"Kalau kita terima honor sudah biasa. Kalau jumlahnya besar kita nggak pernah lihat uangnya oleh klien ditransfer, bahkan uang itu mengendap di rekening, sampai kita meninggalkan pun nggak sempat lihat, karena uang itu disimpan di rekening. Tapi kan kalau isak tangis dari Agus, di mana dia bersujud itu kita rasain, setelah berjuang berbulan-bulan terancam hukuman mati, malah bebas," pungkas Hotman.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel