Berhijrah, Begini Perjuangan Peggy Melati Sukma Lepaskan Kesenangan Duniawi

Foto:  Berhijrah, Begini Perjuangan Peggy Melati Sukma Lepaskan Kesenangan Duniawi



Peggy Melati Sukma mengatakan bahwa berhijrah bukan sekedar merubah penampilan semata, namun juga secara rohani.

Kanal247.com - Peggi Melati Sukma belakangan ini memang sudah jarang muncul di televisi. Ia diketahui mundur dari dunia huburan Tanah Air sejak memutuskan untuk berhijrah. Belakangan, Peggy juga mengubah namanya dan lebih banyak dikenal sebagai Khadija.

Baru-baru ini, Khadija sempat menceritakan bagaiman pengalamannya berhijrah. Wanita yang kini juga mengenakan niqab itu mengatakan bahwa hijrah bukan sekedar mengubah penampilannya saja, namun juga secara rohani.

"Karena saya merasakan dalam proses hijrah saya ketika kemudian, saya melakukan hijrah menganggapnya hijrah itu hanya persoalan menutup aurat maka secara spiritual atau batin nggak kegarap. Karena menutup aurat medianya adalah tubuh bagian luar. padahal manusia bagiannya, jasad, kemudian ruh, lalu akal. Sentralnya bukan pada jasad, bukan pada akal, tapi pada rohaniah," beber Khadija seperti dilansir dari DetikHot baru-baru ini.

Menurut Khadija semua yang ada di dunia ini akan binasa jika saatnya sudah tiba nanti. Oleh karenanya ia menyadari, sebagai manusia sudah seharusnya melepaskan kenikmatan duniawi yang semu itu dan lebih fokus pada akhirat.

"Semua yang ada di dunia Allah akan binasahkan, Allah akan hancurkan, jadi mau kamu punya mobil 2 miliar, punya gedung ratusan tingkat, kamu mau bikin senjata paling canggih, ingat janji Allah, waktu akan segera tiba Allah akan hancurkan semua," tegasnya.

Khadija sendiri mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sudah berkecimpung di dunia hiburan selama kurang lebih 20 tahun. Hal tersebut tentunya membuatnya merasa kesulitan melepaskan statusnya sebagai selebritis. Meski begitu, wanita yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya ntuk berdakwah ini tampaknya sudah benar-benar mantap.

"Maka ketika ingin melepaskan diri dari keterikatan dunia mesti melakukan perjuangan, perjuangannya apa? Ya apa yang terikat harus dilepaskan. Itu bagaikan metode, rumusnya gitu dulu. Orang selalu tanya terus kalau dilepasin, misalnya mundur dari dunia keartisan, kemudian saya dulu juga pengusaha punya beberapa korporasi, kemudian korporasi saya tutup-tutup dulu, kemudian kontrak proyek diberbagai tempat saya batalkan dan seterusnya," tutur Khadija.

Pengorbanannya untuk berhijrah sendiri tentunya tidak sedikit. Meski begitu ia memutuskan untuk melewati semuanya demia kehidupan yang lebih baik.

"Hijrah seperti itu ada periode kita jalani dulu struglenya, susahnya melepaskan diri. periode ini mesti kita jalankan dulu. Hijrah insya Allah kita masuk ke jenjang perjalanan yang lebih baik dengan tujuan dan niat yang lebih jelas dengan rido Allah taala, dengan track dan perilaku yang kemudian lebih tertata dengan nilai syariat," katanya. "Saya menjadi orang yang sangat terikat sekali pada dunia ya pada saat itu, saya orang yang sangat logic, pendidikan saya semua bisa saya selesaikan dengan kumlaud, saya berprestasi jadi yang terbaik. Jadi saya terbentuk menjadi individu yang using akal, knowledge, intelektual, padahal kalau kita mati masuk ke alam kubur nggak ada itu semua. Ukuran pada penilaian Allah nggak ada intelektualitas kita," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel