Jenis Kelamin Lucinta Luna Ditulis Laki-Laki dan Perempuan, Ini Penjelasan Pihak Kepolisian
Instagram Pihak kepolisian mengatakan bahwa pihak Lucinta Luna menyerahkan identitas berupa paspor untuk membuat laporan polisi tersebut.
Kanal247.com - Lucinta Luna kembali menjadi sorotan atas laporan yang diajukannya ke polisi baru-baru ini. Seperti diketahui, penyanyi dangdut tersebut dikabarkan menggugat akun hatersnya. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Kombes Pol Argo Yuwono. "Iya benar, tadi malam pelapor mendatangi Polda Metro Jaya untuk buat laporan," kata Kombes Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (8/6).
Namun dalam surat laporan yang beredar di media sosial ada beberapa kejanggalan yang ditemukan oleh netter. Salah satunya adalah nama yang tercantum. Nama pelapor yang dituliskan adalah "Muhammad Fatah alias Lucinta Luna". Sedangkan jenis kelaminnya tercantum, "Laki-laki atau perempuan".
Kombes Argo menerangkan bahwa data tersebut dituliskan oleh petugas kepolisian sesuai dengan dokumen identitas diri yang diberikan oleh pihak Lucinta Luna. Kabarnya personel Duo Bunga itu tidak menggunakan KTP, melainkan Paspor.
"Jangan tanya kenapa (jenis kelamin Lucinta Luna ditulis dua), kita itu berdasarkan identifikasi dari paspor pelapor," jelasnya. "Nggak pakai KTP, pakai paspor laporannya. Paspor kan boleh sebagai identitas diri."
Menurutnya dalam paspor Lucinta Luna tercantum bahwa jenis kelaminnya adalah laki-laki. Tampaknya karena hal itulah, petugas polisi yang memproses laporannya menuliskannya demikian. "Tidak sempat bingung polisi. Ya udah kita terima sesuai identitas. Sesuai paspor, laki-laki," sebut Argo.
Disebutkan gugatan Lucinta tertuang dalam laporan polisi bernomor LP/3097/VI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 7 Juni 2018. Akun haters tersebut dijerat dengan Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 28 ayat (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Sementara itu, pernyataan berbeda justru diungkap oleh pihak Lucinta Luna. Manajernya, Didi mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak mengajukan gugatan apapun. Ia mengatakan bahwa surat lapooran tersebut bisa saja direkayasa oleh pihak lain.
"Kami enggak ada laporan. Itu ada stempel (polisi) enggak? Kalau ada benar, cuma itu kan enggak ada. Kalau ada yang melapor pasti dari tim kuasa kami, enggak dari kami langsung," ucap Didi. "Zaman sudah canggih, kita juga bisa bikin ala-ala (surat laporan). Sudah ya intinya itu hoax."
