Pinta Tutup Akses Untuk Raja, Konflik Keraton Surakarta Masih Berlanjut?

Foto: Pinta Tutup Akses Untuk Raja, Konflik Keraton Surakarta Masih Berlanjut?



Begini kata Lembaga Dewan Adat Keraton Kesunanan Surakarta terkait konflik yang terjadi di dalamnya.

Kanal247.com - Konflik internal yang terjadi di Keraton Surakarta masih belum mereda. Sang Raja, Pauku Buwono (PB) XIII tidak diperkenankan masuk ke dalam keraton. Bahkan, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kesunanan Surakarta pun meminta pemerintah kembali menutup sekat untuk akses sang Raja. Mereka menegaskan tidak memerlukan lagi kedatangan Raja dalam acara peringatan kenaikan tahta Raja. Di hadapan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Jenderal (Purn) Subagyo HS dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, hal tersebut disampaikan oleh kubu LDA.

Pertemuan berlangsung tertutup di Sasana Sewaka Keraton Surakarta, Kamis, 6 April 2017. Dalam pertemuan itu, Pengageng Kusumawandawa Keraton Surakarta, KGPH Puger, mewakili adik-adiknya meminta sekat pembatas yang dibongkar Minggu lalu, ditutup kembali. "Ditutup kembali supaya kondusif dulu. Tunggu sowan Presiden dulu, Wantimpres yang akan menyampaikan kepada Presiden," tuturnya dilansir Detik, Kamis, 6 April 2017.

Puger meminta penyelenggaraan acara tingalan jumenengan atau peringatan kenaikan tahta Raja dilaksanakan seperti biasa namun tanpa Raja. Menurutnya, acara yang digelar dalam keraton selama ini bukan lagi tingalan jumenengan Raja, melainkan tingalan bedhaya ketawang, yaitu pembawaan tarian sakral keraton.

Dewan adat menilai bahwa PB XIII sudah tidak berhak menghadiri tingalan jumenengan di dalam keraton karena telah bergabung dengan pihak-pihak yang melanggar hukum adat keraton. Oleh karena itu, keberadaan tarian lebih penting dibandingkan dengan kehadiran Raja. "Nama jumenengan bedhaya ketawang tetap. Raja tetep di sana saja, tidak usah ke sini," katanya.

Di sisi lain, kehadiran FX Hadi Rudyatmo ke keraton mempunyai tujuan utama untuk bersilaturahmi dengan KGPH Puger serta adik-adiknya. Namun dia juga berusaha untuk menangkap aspirasi dari berbagai pihak tentang konflik dalam keraton ini. "Mereka meminta agar tingalan jumenengan tetap diadakan seperti sebelumnya. Di sini tingalan bedhaya ketawang tanpa dihadiri Raja. Raja katanya juga biar jumenengan di kediaman pribadinya. Namun permintaan tersebut tidak serta merta dipenuhi. Hasil pertemuan ini akan disampaikan Wantimpres kepada presiden. Kita tunggu saja dulu," jelasnya.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel