Diduga Ada Unsur Kesengajaan Dibalik Insiden Bendera Terbalik, Apa Respon Pemerintah RI?

Foto: Diduga Ada Unsur Kesengajaan Dibalik Insiden Bendera Terbalik, Apa Respon Pemerintah RI?



Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafii mengungkap kecurigaan insiden bendera terbalik disengaja, mengingat SEA Games adalah acara yang diikuti banyak negara.

Kanal247.com - SEA Games 2017 yang digelar di Malaysia menjadi perhatian rakyat Indonesia. Bukan karena pertandingan olahraganya, melainkan karena sebuah insiden yang membuat warga di Tanah Air meradang. Pasalnya, terdapat kesalahan terbaliknya gambar bendera Republik Indonesia di buku panduan dikeluarkan oleh pihak Malaysia.

Kejadian itu tak pelak langsung menuai kecaman dari masyarakat. Banyak yang memprotes keras hingga menghujat habis-habisan pihak yang mengeluarkan buku panduan itu lantaran melakukan kesalahan fatal. Bahkan ada yang berprasangka jika kesalahan tersebut disengaja.

Kecurigaan salah satunya diungkap oleh Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafii. Menurutnya, SEA Games adalah acara olahraga yang diikuti oleh banyak negara sehingga tidak mungkin jika pihak Malaysia melakukan kesalahan semacam itu.

"Kita protes keras, tidak bisa ini dikatakan sebuah kelalaian," ujar Syafii. "Ada unsur kesengajaan menurut saya. Kita harus protes keras."

Politikus Gerindra ini mengatakan jika hal tersebut bisa saja terjadi lantaran wibawa Indonesia yang kurang kuat dan adanya pandangan merendahkan. Ia menuturkan, pemerintah harus bertindak untuk menunjukkan Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara pengirim tenaga kerja ke negara tetangga.

Caranya adalah dengan meningkatkan daya beli masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan. "Saat daya beli masyarakat turun lapangan pekerjaan menyempit, pasti akan terus melunturkan kewibawaan bangsa kita di mata bangsa lain," imbuhnya.

Sementara itu, pihak Malaysia sendiri sebelumnya telah mengakui jika insiden itu adalah kesalahan besar dan meminta maaf pada Indonesia. Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia Dato Sri Anifah Haji Aman mengatakan mereka sangat menyayangkan adalahnya kesalahan pada buku panduan yang dibuat oleh Malaysian Organizing Committee (Masoc).

"Atas nama Pemerintah Malaysia, kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami kepada pemerintah dan rakyat Republik Indonesia," ujar Anifah. Surat permintaan maaf itu disampaikan pada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia Imam Nahrawi.

Permintaan maaf juga disampaikan oleh Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin, juga selaku ketua Masoc. Ia mengatakan jika kesalahan ini tidak disengaja dan mengakui kecerobohan pihaknya.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo yang sebelumnya sempat menunggu permintaan maaf Malaysia kini sudah bisa memaafkannya. "Yang penting, sekarang kan sudah ada permintaan maaf dan mau ditarik, itu yang diharapkan oleh Presiden kan, Malaysia minta maaf. Ya iya dong (Presiden memaafkan) kalau ada permintaan maaf. Ya, yang penting kan pemerintahan Malaysia secara resmi meminta maaf," terang Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel