Berjuang Hadapi Badai Salju, 24 Polwan Ukir Sejarah Taklukan Puncak Tertinggi Carstensz

Foto: Berjuang Hadapi Badai Salju, 24 Polwan Ukir Sejarah Taklukan Puncak Tertinggi Carstensz



Perubahan cuaca yang tidak menentu dan juga badai salju sempat membuat para polwan itu ragu bisa menyelesaikan misi. Meski begitu mereka tak menyerah sampai akhir.

Kanal247.com - Sebanyak 24 polisi wanita (polwan) mengukir sejarah dengan menaklukan salah satu puncak tertinggi di dunia, Carstensz Pyramid di Pegunungan Jaya Wijaya, Papua. Empat pendaki terakhir Virnayanti, Ayu Agiswi, Sari, dan Sita akhirnya berhasil menyelesaikan misi mereka dan melengkapi tim Ekspedisi Polwan pada Minggu (20/8) lalu.

Perjalanan itu dilakukan oleh 20 polwan secara bertahap sejak awal bulan Agustus. Beragam pengalaman menarik sekaligus mengerikan sempat dialami oleh mereka selama pendakian.

Ketua tim ekspedisi Carstensz Pyramid, AKBP Siwi Erma Andriyani mengatakan jika mereka harus berjuang bertahan hidup saat menghadapi badai salju dan hujan es yang menerjang tiba-tiba. Perubahan cuaca yang ekstrem membuat mereka harus selalu waspada dan bersiap.

"Masalah cuaca di Papua, lima menit cuaca bisa berubah, tiga sampai dengan empat kali dan lebih perubahan cuaca seperti panas terang-benderang lalu badai salju, lalu hujan, hujan es dan lain sebagainya Itu pengalaman kami yang tidak kami terdapat di Pulau Jawa," ujar Siwi.

Tidak hanya itu, 24 polisi wanita itu juga harus menghadapi menipisnya oksigen. Hal tersebut merupakan ancaman yang paling berbahaya bagi pendaki lantaran menyebabkan sulit bernafas.

"Sehingga itu mungkin tantangannya untuk kita aklimatisasi di sana. Pergerakan di gunung dengan ketinggian 2000 sampai dengan 3000 tidak sama dengan 4000 pergerakannya akan sangat lambat karena kita harus mengatur napas," imbuhnya.

Cerita lain diungkap oleh Ipda Heni Gustiana, polwan asal Polres Pesawaran, Lampung yang mengaku sempat merasa frustasi. Kondisi suhu yang dingin dan cuaca yang berubah-ubah membuat ia ragu bisa menyelesaikan misi. Beruntung sebelumnya mereka telah mendapatkan pelatihan dan pengetahuan untuk mempersiapkan pendakian ke Cartensz, termasuk panjat tebing.

"Begitu kita pertengahan di sana, pertama saya sempat, 'Ya waduh, itu kan ini bisa sampai enggak ya'. Tapi di sana itu kita perbanyak istighfar. Jadi sepanjang jalan, Allah, Allah, Allah lama-lama juga sampai," cerita Ipda Heni Gustiana. "Ke semuanya di bibir semua biru. Itu air yang tadinya air panas itu sudah jadi dingin."

Keberhasilan 24 polwan tersebut menjadi sejarah baru di Indonesia. Pasalnya ini merupakan kali pertama bagi polwan untuk menginjakkan kaki di titik tertinggi Indonesia. Atas prestasinya itu, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bahkan menganugerahkan dua piagam penghargaan rekor dunia.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel