Sempat Tuai Simpati, Dinsos Ungkap Fakta Mengejutkan Bocah Penjual Es Hingga Larut Malam

Foto: Sempat Tuai Simpati, Dinsos Ungkap Fakta Mengejutkan Bocah Penjual Es Hingga Larut Malam



Tuai simpati lantaran mengaku yatim piatu dan berjualan es hingga larut malam, Aditia justru menggunakan uang pemberian orang-orang untuk bermain game online.

Kanal247.com - Beberapa waktu lalu kisah seorang anak laki-laki berjualan es menyentuh hati dan menuai simpati dari masyarakat. Dalam postingan yang viral di media sosial itu disebutkan jika bocah tersebut bernama Adit, usianya 13 tahun dan orangtuanya telah meninggal dunia. Ia kerap kali ditemukan berjualan es hingga larut malam di Pangakalan Paris Kalibarau, Cilincing, Jakarta Utara.

Sejak postingan itu beredar luas dan menjadi viral, banyak masyarakat yang merasa kasihan dan langsung memberikan dukungan. Bahkan bantuanpun juga mengalir untuk meringankan beban bocah yang belakangan diketahui bernama lengkap Adittia April Setiawan.

Namun baru-baru ini pihak Dinas Sosial DKI Jakarta justru mengimbau kepada masyarakat untuk menghentikan bantuan untuk Adit. Pasalnya, mereka menemukan fakta jika keluarga Adit tidak kekurangan seperti yang selama ini dikisahkan di media sosial.

Kepala Seksi Rehab Sosial Sudinsos Jakarta Utara, Widia, mengatakan jika Adit saat ini tinggal bersama dengan kakek dan neneknya di Cilincing, Jakarta Utara. Mereka tinggal di rumah yang terbilang cukup bagus jika dibandingkan dengan di sekitarnya. "Rumah milik kakek dan neneknya juga terbilang jauh lebih mapan dibanding rumah tetangga lainnya," ujar Widia dilansir dari Kompas.

Sang kakek diketahui memiliki usaha bagan dan neneknya memiliki usaha meminjamkan uang kepada warga. Ayah Adit sendiri tidak diketahui keberadaannya, meski begitu sang ibu masih hidup dan saat ini tengah bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Ia juga rutin mengirimkan uang untuk keperluan Adit.

Widia juga menuturkan jika Adit memang kerap berjualan es untuk membantu sang nenek. Namun, ia kerap kali tidak jujur pada orang yang membeli dagangannya. Saat ditanya, ia mengaku jika orangtuanya telah meninggal dan tidur di jalanan. Mendengar hal itu, banyak orang yang kemudian memberikan uang lebih. Padahal Adit kabarnya menggunakan uang itu untuk bermain game online.

Lebih lanjut, Widia juga mengatakan kepada masyarakat yang ingin membantu Adit sebaiknya mengurungkan niatnya. Ia menyarankan agar bantuan itu disalurkan kepada yang lebih membutuhkan atau lembaga sosial yang terpercaya. "Kalau saya sarankan bantuan itu disalurkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan saja. Bantuan-bantuan distop saja. Yang mau membantu silakan ke tempat lain," tutur Widia.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel