Curhatan Ibu Viral, Makam Siswa yang Tewas dalam Pertarungan 'Gladiator' Dibongkar

Foto: Curhatan Ibu Viral, Makam Siswa yang Tewas dalam Pertarungan 'Gladiator' Dibongkar



Pihak kepolisian melakukan otopsi untuk menemukan penyebab kematian sebenarnya dari Hilarius Christian Event Raharjo.

Kanal247.com - Beberapa waktu lalu, publik digegerkan oleh postingan yang diunggah seorang Maria Agnes. Wanita itu menceritakan jika putranya, Hilarius Christian Event Raharjo siswa kelas X SMA Budi Mulia tewas setelah terlibat pertarungan ala gladiator atau "bom-boman" satu lawan satu dengan siswa dari sekolah SMA Mardi Yuana.

Ayah korban, Vanansius mengatakan jika putra tewas akibat mengalami pendarahan di bagian kepala. Di wajahnya juga terdapat luka memar. Peristiwa nahas itu sendiri terjadi pada 29 Januari 2016 di sebuah lapangan yang terletak di SMA Negeri 7 Kota Bogor.

"Anak saya waktu itu diajak untuk melihat pertandingn basket. Tapi ternyata, dia sudah disiapin oleh senior kakak kelasnya untuk bertarung dengan murid dari sekolah SMA Mardi Yuana," ujar Vanansius.

Kejadian nahas yang menimpa remaja berusia 15 tahun itu, tak pelak membuat masyarakat meradang. Mereka menuntut agar pihak kepolisian turun tangan dan melakukan penyelidikan. Desakan untuk mengusut perkara ini salah satunya juga disuarakan oleh Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, M Yamin. Menurutnya, kasus semacam ini juga menjadi salah satu perhatian dari Presiden Joko Widodo, ia sangat prihatin mengetahui aksi tersebut memakan korban.

"Kami dukung langkah kepolisian yang telah bekerja keras mengusut kasus ini. Polisi harus melakukan penegakan hukum terhadap peristiwa meninggalnya Hilarius," ujarnya. "Ini kan menyangkut nyawa. Saya kira, semua pihak harus serius menangani masalah ini. Apalagi kekerasan terhadap anak atau bullying adalah satu hal yang rentetannya sangat mengerikan."

Menanggapi desakan tersebut, pihak kepolisian akhirnya bertindak. Selasa (19/9), aparat membongkar makam Hilarius yang terletak di TPU Perumda, Kelurahan Cipaku, Bogor Selatan, Kota Bogor untuk dilakukan otopsi. Petugas Polresta Bogor Kota dan Polda Jawa Barat diturunkan langsung untuk mengamankan proses otopsi. Sedangkan otopsi sendiri dilakukan oleh dokter ahli forensik Polda Jawa Barat Komisaris Polisi Dr Ihsan dan dibantu tiga staf dan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polresta Bogor Kota.

Pihak keluarga dan beberapa warga sekitar tampak hadir menyaksikan saat peti mati diangkat. Kepala Polresta Bogor Kota Ajun Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya mengatakan jika upaya ini dilakukan demi memudahkan polisi mencari penyebab kematian Hilarius sebenarnya. Meski begitu mereka masih belum bisa menetapkan tersangka dalam kejadian ini.

"Kasus ini tetap dilanjut karena sudah ada korban dan sudah sampai proses otopsi," tutur Ulung. "Penetapan tersangka akan kita lakukan setelah melengkapi pemeriksaan saksi-saksi. Saat ini kita masih melengkapi pembuktian penyebab kematian korban."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel