Heboh Kasus Ketua DPRD Tampar Dokter, Kemenkes Akui Tidak Terima

Foto: Heboh Kasus Ketua DPRD Tampar Dokter, Kemenkes Akui Tidak Terima



Ketua DPRD Lebong Teguh Raharjo Eko Purwoto mengatakan jika dirinya tidak menampar, melainkan hanya menyentuh atau mentowel pipi dokter I.

Kanal247.com - Baru-baru ini publik ramai membicarakan peristiwa seorang dokter yang ditampar oleh Ketua DPRD, Teguh Raharjo Eko Purwoto. di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lebong, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Kabarnya peristiwa itu terjadi saat Teguh tengah membesuk rekannya. Meski belakangan disebutkan jika kejadian tersebut hanya salah paham belaka, Ketua DPRD Lebong tersebut tetap menuai beragam kecaman dari masyarakat.

Menanggapi berbagai reaksi keras dari publik, Teguh akhirnya angkat bicara. Ia membantah telah menampar dokter yang disebut berinisial I. Menurutnya, politisi itu hanya mentowel pipi I. Teguh sendiri mengatakan jika kejadian itu berawal ketika ia mendapat telepon dari seorang anggota DPRD bernama Popiansyah yang dirawat di rumah sakita tersebut.

Singkat cerita, Teguh kemudian memutuskan untuk melakukan inspeksi mendadak setelah sebelumnya menelepon Direktur RSUD Lebong dr Silvia. Setibanya di rumah sakita ia bertemu dengan warga yang dikenalnya tengah mengantarkan cucunya yang sakit. Saat itu dokter I juga ada di lokasi.

"Saya bertemu dengan rekan lain, kebetulan cucunya dirawat karena hidungnya kemasukan lipstik. Saya sempat berbincang menggunakan bahasa daerah. Saat itu saya tanya, 'mana dokternya, apakah anak ini sudah diperiksa?'," ujar Teguh dilansir dari Kompas.

Namun menurut Teguh pertanyaannya itu justru ditanggapi dengan sikap yang sedikit keras oleh dokter I. "Nah saya menjadi agak aneh kenapa saat menjawab pertanyaan saya, kok dokter harus menunjuk dada sambil menjawab 'ini dokter'. Saya bilang, 'saya heran, dokter itu saya tanya kenapa Anda seperti tersinggung. Dek, saya ini cuma tanya kenapa Anda seperti tersinggung sambil menunjuk dada'," jelasnya.

Teguh sendiri mengatakan jika ia sempat bertemu dan berbicara empat mata dengan dokter I. Ia mengingatkan agar dokter tersebut tidak mudah tersinggung dan memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sebaik-baiknya. Saat itulah ia sempat menyentuh pipi dokter I.

"Dek, jangan mudah tersinggung, saya hanya bertanya tadi. Saya tanya, 'Anda kenal saya?'. Lalu dia jawab 'tidak kenal, Pak'. Saat itulah saya sentuh pipinya dengan jari, saya towel tidak ada penamparan," imbuh Teguh. Namun saat itu, tiba-tiba ada dokter lainnya yang masuk dan berteriak mengatakan jika Teguh telah menampar dokter I. Akibatnya persoalan ini menjadi besar. Teguh sendiri mengaku telah memberikan penjelasan pada pihak rumah sakit dan juga berusaha menyelesaikan perkara dengan damai.

Sementara itu, kasus ini rupanya juga menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Meski telah dijelaskan hanya salah paham, pihak Kemenkes mengaku tidak terima dan berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. "Dia dilindungi oleh UU, baik UU rumah sakit (RS), UU Pelayanan Kesehatan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel