Anton Minta Beri Donasi Jika Ingin Wawancara, Ini Kata Pihak Go-Jek Soal Ojek Bule
Banyak pengguna media sosial yang mengaku salut pada sikap ojek bule, Anton Lucanus yag meminta donasi jika ingin wawancara.
Kanal247.com - Baru-baru ini publik, terutama pengguna media sosial digegerkan oleh kemunculan driver ojek bule yang tampan. Beredarnya foto ojek berkewarganegaraan asing itu tak pelak membuat banyak orang baper hingga minta dijemput.
Belakangan diketahui jika driver ojek bule tersebut bernama Anton Lucanus. Ia adalah warga negara Australia yang beberapa kali mengunjungi Indonesia. Kemunculan Anton sendiri tak pelak juga menarik perhatian banyak media, hingga mereka "memburunya" untuk melakukan wawancara.
Namun dari postingannya baru-baru ini di akun @ojekbule, Anton rupanya mempunyai syarat khusus agar bersedia untuk di wawancara. Ia meminta media untuk memberikan donasi kepada yayasan pendidikan di Indonesia sebesar Rp 100 juta.
"Message untuk semua media yang sudah emailku: CNN, Samsung, TransTV, Kompas, Detik.com, Kumparan.com, Viva, Antara News, dll," tulis Anton. "Iya, semua media ini sangat ingin mewawancaraiku. Tapi saya hanya siap diwawancarai oleh media yang rela donasi Rp 100 juta ke yayasan pendidikan di Indonesia. Terima kasih atas dukungan semua."
Postingan Anton sendiri tak pelak langsung menuai beragam komentar dari masyarakat. Banyak yang memujinya dan mengaku salut lantaran pria bule tersebut peduli dengan pendidikan di Tanah Air. Meski begitu ada juga yang berspekulasi negatif terhadap WNA itu.
"Orang luar aja cinta banget dn nglakuin apa aja tanpa malu buat indonesia....masa qta gini2 aja..plenga plengo kaya orang bego...thanks @ojekbule jdi motivasi kami buat negara KAMI," tulis fai**nas27. "Terlepas bule beneran gojek / bukan, yang penting pak bule udah ada niat baik buat negara ini @ojekbule," imbuh fe**khan_.
Sementara itu, hingga kini rupanya masih banyak orang yang meragukan apakah Anton benar driver ojek atau bukan. Pasalnya, jika dilihat dari profilnya, disebutkan pria tersebut adalah peneliti. Pihak Go-Jek baru-baru ini juga telah memberikan pernyataan. Menurutnya, mereka hanya menerima mitra driver warga negara Indonesia (WNI).
"Terkait dengan munculnya informasi seseorang yang diduga mitra pengemudi dan diduga warga negara asing, dapat kami sampaikan bahwa Go-Jek hanya bermitra dengan warga negara Indonesia (WNI) yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk saat melakukan pendaftaran menjadi mitra," ujar PR Manager Go-Jek, Rindu Ragilia.
Lebih lanjut, pihak Go-Jek juga meminta agar pelanggan bisa lebih berhati-hati. "Kami mengimbau para pengguna aplikasi Go-Jek untuk selalu mencocokkan wajah driver dengan foto yang terdapat di aplikasi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pelanggan. Bila foto tidak sesuai, kami menyarankan pengguna untuk melaporkannya kepada Go-Jek melalui customer service kami," imbuhnya.
