Isu Pembelian 5000 Senjata Jadi Sorotan, Ini Kata Menkopolhukam Wiranto

Foto: Isu Pembelian 5000 Senjata Jadi Sorotan, Ini Kata Menkopolhukam Wiranto



Isu penyelundupan senjata ramai diperbincangkan, Menkopolhukam Wiranto memastikan kemananan nasional stabil dan terjamin.

Kanal247.com - Baru-baru ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menuai kontroversi atas pernyataan tentang adanya institusi non militer yang berencana membeli 5000 senjata api. Banyak kalangan yang kemudian mengatakan jika tindakan tersebut adalah ilegal dan termasuk dalam tindak penyelundupan. Tidak hanya itu, belakangan juga muncul dugaan adanya kelompok-kelompok yang ingin menganggu keamanan nasional.

Menanggapi hal tersebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto akhirnya angkat bicara. Ia menegaskan jika isu-isu yang berkembang tersebut tidak benar. Ia bahkan menjamin jika keamanan nasional saat ini sedang dalam kondisi stabil.

"Banyak spekulasi muncul. Jangan-jangan ini untuk institusi lain karena Pemerintah lepas kontrol, bukan. Ada kekuatan lain yang ingin melakukan pemberontakan, tidak ada," jelas Wiranto. "Kita tetap aman, tetap stabil, tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan dari keamanan nasional. Saya jamin," ujar Wiranto.

Wiranto mengatakan, adalah hal yang wajar untuk institusi seperti TNI atau Polri untuk membeli senjata dari PT Pindad. Menurutnya, pengadaan semacam itu adalah hal lazim dan tidak perlu dibesar-besarkan.

"Ini untuk kepentingan pendidikan intelijen sudah. Banyak senjata lain yang dibutuhkan Polisi, BNN, BIN, maupun di luar TNI banyak. Apakah senjata anti teror ada spesifikasinya, apakah senjata untuk Polisi lalu lintas ada. Biasanya pengadaannya tidak ramai, biasa saja," ugkapnya. "Setiap ada kebutuhan kita beli dari Pindad, diproduksi Pindad enggak ada masalah. Sejak saya jadi Panglima bahkan sebelumnya jadi Pangkostrad, Kasad, tidak pernah beli senjata dipolemikkan seperti ini," kata dia. "Kecuali senjata selundupan dari luar masuk ke Indonesia itu barangkali perlu kita waspadai dan perbincangkan secara spesifik. Tapi ini pengadaan senjata non standar TNI, lewat APBN untuk kepentingan yang jelas maka tidak perlu dipolemikkan sama sekali."

Lebih lanjut, Wiranto mengatakan jika intitusi non militer yang membeli senjata seperti disebutkan oleh Panglima TNI adalah BIN. Bahkan jumlahnya sebenarnya juga tidak sampai 5000 buah, namuh hanya 500 saja. Selain itu BIN sendiri juga telah meminta izin ke Mabes Polri untuk pembelian senjata itu.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Gatot sendiri tak mau terlalu menanggapi mengenai isu yang berkembang. Pasalnya, hal tersebut tak pernah diungkapnya di media melainkan hanya di hadapan para Purnawirawan saja. Meski begitu, ia tak membantah jika video yang beredar tersebut memang asli.

"Jadi begini saya tak pernah pers rilis, saya ulangi saya tak pernah pers rilis. Hanya saya menyampaikan kepada Purnawirawan berita itu keluar. Sehingga saya tak menanggapi satu kata pun masalah," imbuhnya. "Benar itu omongan kata-kata saya, benar 1.000 persen itu kata-kata saya. Tapi saya tak pernah pers rilis. Maka saya tak perlu tanggapi itu."

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel