Publik Digegerkan Video Latihan Pakai Senjata RPG, Ini Penjelasan Pihak Polri

Foto: Publik Digegerkan Video Latihan Pakai Senjata RPG, Ini Penjelasan Pihak Polri



Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan jika dirinya dulu juga pernah melakukan latihan dengan RPG.

Kanal247.com - Baru-baru ini publik digegerkan oleh munculnya isu pembelian 5000 senjata oleh instansi non militer. Hal tersebut kabarnya diungkap sendiri oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sebuah video yang kemudian beredar dengan luas. Akibat hal tersebut sang jenderal menuai beragam kontroversi hingga dipanggil oleh Presiden Joko Widodo. Belakangan diketahui jika pembelian senjata itu ternyata dilakukan oleh BIN dan jumlahnya juga tidak mencapai 500 buah seperti yang selama ini santer terdengar.

Namun, isu tersebut belum mereda sepenuhnya kini warga justru dikejutkan oleh hal lainnya. Baru-baru ini beredar video di media sosial yang memperlihatkan anggota Brimob Polri menggunakan senjata berat. Postingan itu sendiri diunggah oleh akun @tni_indonesia_update.

Dalam video yang viral itu diperlihatkan suasana latihan anggota di wilayah hutan. Mereka nampak menggunakan senjata jenis Rocket Propelled Grenade (RPG). Salah satu anggota memanggul senjata berukuran besar tersebut dan menembakkannya ke arah sasaran yang dituju.

"Ada yang bisa jelaskan video ini? Apa kontijensinya mereka harus memiliki senjata sejenis RPG, apakah mereka ingin melawan militer? Video ini membuktikan data intelijen yang dimiliki TNI sangat akurat dan Panglima TNI sudah menjelaskannya saat silahturahmi dihadapan para purnawirawan beberapa waktu lalu. Ucapan Panglima TNI ternyata benar dan video ini mematahkan keterangan yang mengatakan tidak ada pengadaan senjata yang bisa menembak pesawat, kapal dan tank oleh salah satu institusi di negeri ini. Perlu diketahui bersama, senjata ini adalah standart militer dan hanya militer yang boleh memiliki dan menggunakannya diluar itu tidak ada yang boleh. Tunggu aja komentar mereka: 1. Admin jgn adu domba! 2. Admin memperburuk suasana! 3. Admin Asal! 4. Dll. . . BERSAMA RAKYAT TNI KUAT," bunyi keterangan yang dituliskan akun tersebut.

Ada yang bisa jelaskan video ini? Apa kontijensinya mereka harus memiliki senjata sejenis RPG, apakah mereka ingin melawan militer? Video ini membuktikan data intelijen yang dimiliki TNI sangat akurat dan Panglima TNI sudah menjelaskannya saat silahturahmi dihadapan para purnawirawan beberapa waktu lalu. Ucapan Panglima TNI ternyata benar dan video ini mematahkan keterangan yang mengatakan tidak ada pengadaan senjata yang bisa menembak pesawat, kapal dan tank oleh salah satu institusi di negeri ini. Perlu diketahui bersama, senjata ini adalah standart militer dan hanya militer yang boleh memiliki dan menggunakannya diluar itu tidak ada yang boleh. Tunggu aja komentar mereka: 1. Admin jgn adu domba! 2. Admin memperburuk suasana! 3. Admin Asal! 4. Dll 😀😀😀😀😀😀😀😀😀 . . . BERSAMA RAKYAT TNI KUAT #TNI #militerindonesia #military #militer #indonesia #kostrad #tniad #tniau #tnial #pasukankhusus #komando #komandoindonesia #marinir #paskhas #denjaka #denbravo #taifib #terjunpayung #para #pararaider #merdeka #nkri #kopassus #strong #kopaska #indonesiamilitary #photographer #photo #army #indonesia

A post shared by Tentara Nasional Indonesia (@tni_indonesia_update) on

Beredarnya video tersebut tak pelak menuai beragam polemik di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya apa tujuan anggota Brimob menggunakan senjata besar itu dan siapa lawannya.

Menanggapi beragam isu yang berkembang Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto akhirnya angkat bicara. Ia menjelaskan jika postingan itu adalah video lama dan dilakukan saat polisi masih menjadi bagian Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sebelum reformasi. Ia juga menegaskan jika sekarang mereka sudah tidak memiliki senjata jenis RPG.

"Sebelum reformasi. Itu sudah Enggak ada, Kita sudah enggak punya," ujar Setyo. "Ya standarnya sudah tidak seperti itu kita. Kita dulu ABRI, saya dulu waktu Letnan Dua sampai Mayor pegang (latihan) begitu juga."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel