'Produce 101' &'The Unit' Dikritik Soal Kontrak Budak dan Kekerasan Trainee

Foto: 'Produce 101' &'The Unit' Dikritik Soal Kontrak Budak dan Kekerasan Trainee



Protes dilayangkan oleh salah satu anggota Partai Demokrat Korea, bagaimana tindak lanjut soal kontrak para trainee itu?

Kanal247.com - Program survival "Produce 101" baik season 1 dan season 2 tidak disangkal berhasil menarik perhatian masyarakat. Hal ini terbukti dari grup-grup yang dibentuk dari acara tersebut berhasil menuai popularitas dalam waktu singkat. Mulai dari IOI, I.B.I, Wanna One, hingga JBJ. Namun treatment acara kepada para peserta yang berasal dari berbagai agensi itu menimbulkan kegelisahan bagi sebagian orang, terutama anggota partai politik di Korea Selatan. Alhasil, wacana mengenai kontrak budak dan kekerasan psikis yang mengenai para trainee di acara tersebut menjadi salah satu wacana di Kongres Politik yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan baru-baru ini.

Seorang peserta kongres dari Partai Demokrat Korea yang bernama Je Youn Kyung mendesak Korea Fair Trade Commission (KFTC, Badan Negara yang menangani anti trust atau etika perdagangan dan ekonomi KorSel) agar mengambil langkah untuk acara survival semacam "Produce 101" maupun "The Unit" terkait dua hal diatas. Menurut pernyataan yang disampaikannya, ada kekhawatiran bahwa program survival seperti itu sama seperti menyalahgunakan kekuasaan mereka dengan kontrak yang tidak adil bagi para peserta. Meskipun ada permintaan untuk memperbaiki teknis pelaksanaan, namun program tersebut menggunakan praktik tidak adil terhadap peserta audisi. "Ini adalah contoh penyalahgunaan kekuasaan tertinggi yang diintegrasikan dalam pemikiran bahwa 'kami akan mempromosikanmu, jadi kamu hanya perlu mengikuti cara kami'," kata Je Youn Kyung. "Mereka seperti 'syuting dulu, kontrak dibicarakan kemudian hari'," lanjutnya.

Anggota kongres itu juga mengungkapkan bahwa CJ E&M memberi tahu agensi-agensi yang terlibat dalam "Produce 101" bahwa syuting season 2 dimulai pada bulan November dan Desember 2016. Setelah syuting diumumkan pada 17 Februari, email kontrak untuk penampilan trainee dikirim pada tanggal 21 Februari setelah semua kontrak ditandatangani hanya dalam dua hari. "Setiap agensi dan peserta tidak dapat mengetahui apapun tentang kondisi kontrak selama 3 bulan, setelah pengumuman untuk rencana produksi itu dibuat. Mereka terpaksa syuting tanpa mengetahui syarat kontraknya. Jika itu adalah hubungan normal maka kontraknya akan selesai pada saat penampilan diumumkan," jelasnya.

Sama seperti "Produce 101", program survival KBS "The Unit" juga tidak lepas dari sorotannya. "Isu ini menyebar di stasiun TV dan penyiaran lainnya. KBS syuting terlebih dulu dan mengeliminasi tim yang mengatakan mereka tidak menerima kontrak," kata Je Young Kyung. Wanita itu lantas memberi contoh fakta bahwa Kang Daniel dan Yoon Ji Sung Wanna One menandatangani kontrak dibawah MMO Entertainment yang merupakan anak perusahaan CJ E&M. "Menurut sumber di industri bisnis, sudah rahasia umum jika 7 dari 12 member (Wanna One) berada di agensi yang sahamnya hampir 50 persen dimiliki CJ E&M. Sebuah stasiun siaran membuat agensi hiburan dan membuat pasar musik Korea Selatan menjadi abnormal," paparnya.

Menindaklanjuti protes tersebut, sumber dari KFTC menanggapi dengan berkata, "Dalam hal-hal yang berkaitan dengan pemaksaan (kontrak), Anda dapat memperdebatkan ketidakabsahannya atau mengajukan klaim atas kerugiannya. Sedangkan untuk industri hiburan, selalu ada isu dengan partai dominan. Mengenai masalah penyalahgunaan kekuasaan terkait kontrak akan ditangani dengan netral."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel