Tampil di 'Busan One Asia Festival 2017', A Pink Kembali Dapat Ancaman Bom

Foto: Tampil di 'Busan One Asia Festival 2017', A Pink Kembali Dapat Ancaman Bom



Bukan cuma satu, pelaku mengaku telah memasang bom di beberapa tempat sekaligus.

Kanal247.com - Lagi-lagi grup K-pop A Pink mendapatkan ancaman bom dari orang yang tak diketahui. Kali ini Eun Ji cs mendapatkan bom saat mereka menghadiri acara "2017 Busan One Asia Festival".

Pada Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 16.40 waktu setempat, ada telepon dari seseorang yang mengaku telah memasang bom di dalam Busan Asiad Main Stadium, tempat digelarnya acara "2017 Busan One Asia Festival". Pihak penyelenggara acara pun segera meminta kepolisian untuk datang ke lokasi guna mencari barang-barang yang mencurigakan.

Pria itu menelepon lewat nomor internasional pribadi. Ia berkata, "Akan ada konser di Asiad Main Stadium hari ini dan aku telah memasang bom di bawah panggung dan beberapa tempat lainnya. Aku menelepon kalian karena aku menyesali tindakanku."

Tim penjinak bom dan unit spesial telah diluncurkan untuk menyisir lokasi, tapi tak ada satupun barang mencurigakan yang ditemukan di sana. Meski demikian, pihak kepolisian terus bersiapa sepanjang malam. Untungnya, tidak ada hal buruk yang terjadi pada saat konser berlangsung.

Saat ini, pihak kepolisian juga masih melacak keberadaan pria yang terus membuat ancaman bom tersebut. Mereka yakin bahwa pria ini adalah orang yang sama yang telah mengancam A Pink selama empat bulan belakangan terhitung sejak tanggal 14 Juni 2017.

Kesimpulan ini diambil oleh pihak kepolisian karena kebetulan Na Eun cs memang dijadwalkan tampil di acara festival tersebut. Selain itu, panggilan telepon itu juga datang dari nomor internasional seperti yang sebelum-sebelumnya.

Sementara itu, A pink terus menjadi target ancaman bom sejak bulan juni lalu. Bahkan, belum lama ini Na Eun dan Chorong berturut-turut menjadi target ancaman pada acara yang mereka hadiri baru-baru ini.

Mengenai hal ini Plan A Entertainment selaku pihak agensi A Pink menegaskan bahwa mereka akan meminta bantuan banyak pihak untuk menangkap pelaku. "Interpol telah meluncurkan red notice. Kami dengar tidak akan mudah menangkap pelaku karena dia tidak tinggal di Korea. Kami akan mengerahkan semua kemampuan kami untuk bekerjasama dengan pihak penegak hukum dan membantu menangkap pelaku secepatnya," terang pihak agensi.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel