7 Kenangan Laila Sari dari Awal Karier Hingga Akhir Hayatnya

Pemilik nama asli Nurlaila Sari Jahrotuljannah itu lahir di Pajang Pandang, Sumatera Barat. Namun, sepeninggal sang ayah, Laila Sari yang masih berumur 2 tahun diboyong kakek serta neneknya ke Jawa.

Seiring berjalannya waktu, Laila Sari tumbuh menjadi wanita yang berkeinginan keras. Ia pun memilih untuk menekuni karier di industri hiburan meskipun awalnya tak mendapat restu dari ibu serta keluarganya. Namun, karena kegigihannya, Laila pun memulai menjadi penyanyi saat dirinya tampil di Pontianak, Kalimantan Barat. Sejak saat itulah nama Laila mulai dikenal sebagai seorang penyanyi meskipun ia tak pernah merilis albumnya sendiri.

Suara lantang serta wajah rupawan telah dimiliki Laila sejak usia muda. Tak heran, ia banyak dikagumi oleh para penggemarnya yang kebanyakan adalah seorang lelaki. Bahkan, karena hal itu pula Laila sempat dilarang tampil di Karawang pada tahun 1950-an. Pasalnya, banyak wanita yang takut jika suami mereka akan jatuh hati pada Laila.

Karier Laila terus melambung. Bukan hanya di bidang tarik suara saja, namun ia juga memiliki bakat akting yang luar biasa. Tak hanya di panggung sandiwara ia menuangkan bakat aktingnya itu.

Pada tahun 1955, Laila pun membintangi film layar lebar berjudul "Dinamika". Sejak saat itu pula, nama Laila juga turut meramaikan dunia akting, hingga dirinya tercatat telah berperan di 20 film. Beberapa film seperti "Wadjah Seorang Laki-Laki" (1971), "Warung Pojok" (1971), "Inem Nyonya Besar" (1977), "Lupus IV" (1990), "Perempuan Kedua" (1990), "Anak Ajaib" (2008), "Hantu Tanah Kusir" (2010), hingga yang terakhir "Comic 8" (2014) adalah yang pernah melibatkan Laila.

Roda kehidupan terus berputar. Tak selamanya pula seorang berada di atas puncak. Seperti halnya Laila yang sempat mengalami krisis dalam biaya hidup. Bahkan, di masa tuanya, Laila masih terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta empat anggota keluarga lain, yakni satu anak dan tiga cucu.

Laila yang tinggal di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat pun terus gigih memperjuangkan kehidupannya. Perjuangan keras Laila itu pun menggugah publik untuk menyantunkan bantuan berupa dana hingga Rp148,59 juta.

Sampai akhir hayat, Laila Sari seolah tak pernah lupa dengan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya itu. Bahkan, sebelum meninggal, ia sempat tampil di program televisi "Ini Tallkshow" yang dipandu oleh Sule dan Andre Taulany.

Program televisi itu seolah menjadi momen terakhir Laila untuk menghibur penonton di Tanah Air. Selain tak mendapat firasat apapun menjelang ajalnya, Laila tampak ceria hingga masih sempat mengobrol banyak dengan salah satu kerabatnya, Darsih. Setelahnya, sekitar pukul 19.50 WIB, Laila Sari menghembuskan nafas terakhir di kediamannya.

Dedikasi Laila Sari di dunia hiburan membuatnya dikagumi para selebritis. Beberapa selebritis pun tampak mengunjungi rumah duka atas bukti rasa cintanya pada sang legenda. Bahkan, saat Laila Sari akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta pada Selasa, 21 November pukul 10.30 WIB, pemandangan tak biasa terlihat.

Para rombongan driver ojek online tampak mengawal Laila Sari hingga liang lahat. Demi solidaritas serta tanpa paksaan, salah satu komunitas ojek online se- Jabodetabek rela datang jauh dari Bekasi untuk mengantarkan Laila di tempat peristirahatan terakhirnya.

Pasangan yang begitu setia tampaknya adalah penggambaran seorang Laila pada mendiang sang suami, Murdadi Iskandar alias Burtje. Berpuluh-puluh tahun menikah hingga rela kehilangan seluruh hartanya demi kesembuhan sang suami tercinta dari penyakit stroke adalah bukti cinta Laila. Bahkan, hingga akhir hayatnya, Laila dimakamkan satu liang lahat bersama sang suami. Bukan karena permintaan terakhir, namun karena pemakaman telah penuh.