Soal Jalur TransJakarta, Ini Alasan Dewi Persik Enggan Bocorkan Identitas Polisi Pengawalnya
Polda Metro Jaya membantah jika anggotanya melakukan pengawalan untuk Dewi Persik saat insiden penerobosan jalur TransJakarta.
Kanal247.com - Insiden penerobosan jalur TransJakarta yang dilakukan Dewi Persik beserta suaminya Angga Wijaya berbuntut panjang. Setelah saling lapor dengan petugas palang pintu bernama Harry Maulana, kini pihak Polda Metro Jaya mempertanyakan siapakah identitas polisi yang disebut Dewi Persik menjadi pengawalnya saat kejadian berlangsung.
"Tidak ada informasi itu. Silakan sampaikan siapa nama dan pangkatnya," ujar Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (5/12).
Setali tiga uang dengan Argo, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Halim Pagarra, sebelumnya juga mengatakan bahwa tak ada anggotanya yang melakukan pengawalan kepada Dewi Persik saat itu.
"Dirlantas juga sudah membuktikan tidak ada pengawalan. Polisi tidak pernah mengawal artis saat hari biasa," katanya.
Berbeda dengan penuturan polisi, pengacara Dewi Persik, Maha Awan Buana justru memastikan jika kliennya memang mendapatkan pengawalan. Meskipun secara lisan, namun Maha mengatakan bahwa hal itu merupakan sesuatu yang lumrah.
"Jadi permohonan Patwal itu kan ada dua cara, lisan dan tertulis. Jadi boleh lisan." kata Maha.
Namun baik Maha maupun Dewi Persik enggan memberitahukan siapa nama petugas yang mengawalnya saat itu. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik sang petugas agar tak menjadi sorotan media.
"Saya sudah sampaikan ke Dirlantas saya tidak bisa mengungkap siapa orangnya, kasihan sama petugas," tambah Maha. "Nanti dia dikejar (pertanggungjawaban polisi itu), kan kasihan padahal Bapak itu sudah lakukan tugasnya dengan baik," Dewi Persik menambahkan.
Kemudian Maha membenarkan jika memang sang petugas saat itu ketinggalan saat melakukan pengawalan. Kala kejadian, petugas polisi itu disebut sedang berada di jalur arteri dan memerintahkan mobil jaguar miliki Dewi Persik untuk lebih dahulu melewati jalur TransJakarta.
"Polisinya dia di arteri. Dia ketinggalan memang," tutur Maha. "Mau enggak mau saya bilang sama pengawal kami, 'Pak, saya jalan dulu ya, nanti Bapak ada dimana, kasih tahu kami'."
