Menangis Eksepsinya Ditolak, Pretty Asmara Ceritakan Kehidupannya di Rutan

Foto: Menangis Eksepsinya Ditolak, Pretty Asmara Ceritakan Kehidupannya di Rutan Instagram



Pretty Asmara mengungkapkan kehidupannya selama di penjara harus tinggal di dalam kamar bersama 23 orang.

Kanal247.com - Kasus hukum yang menjerat Pretty Asmara hingga kini masih bergulir di pengadilan. Seperti diketahui, ia ditangkap oleh polisi pada Selasa (18/7) dengan seorang bandar narkoba bernama Hamdani, di salah satu hotel di Jakarta. Dari hasil penggerebekan tersebut, polisi berhasil mengantongi sabu-sabu seberat 0,92 gram.

Senin (18/12), Pretty Asmara dilaporkan menjalani sidang putusan sela di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Berdasarkan informasi yang ada disebutkan jika Majelis Hakim memutuskan untuk menolak eksepsi atau nota keberatan yang diajukan oleh kuasa hukumnya.

Keputusan tersebut tak pelak membuat Pretty merasa sangat sedih. Apalagi menurutnya ia hanyalah korban yang dijebak. Rasa tak terima juga dirasakan oleh aktris ini, pasalnya Alvin sebagai pihak yang memintanya untuk membuat pesta yang berujung penangkapan dirinya tersebut justru masih bebas hingga sekarang.

"Kalau ngomong sedih pasti sedih. Dalam kasus ini saya merasa kasus ini disetting. Saya dijebak. Tapi hakim sudah memutuskan. Jadi kami fight aja," ujar Pretty seperti dilansir dari Tabloid Bintang. "Sudah 5 bulan kasus ini berjalan. Saya lagi didzalimi. Alvin sampai sekarang belum ditangkap. Padahal dia ada di mana- mana. Jadi ada apa di balik semua ini? Saya ingin keadilan. Mudah- mudahan Allah menunjukkan siapa yang benar dan bersalah dalam kasus saya."

Lebih lanjut, Pretty Asmara juga sempat mengungkap seperti apa kehidupannya selama berada di rutan. Menurutnya selama tiga bulan sejak dipindahkan dari tahanan Polda Metro Jaya ke Rutan Pondok Bambu ia harus tinggal di ruang bersama 23 orang lainnya. Padahal kapasitas kamar itu sendiri sebenarnya hanya 15 orang.

Pretty sendiri mengatakan jika ia memiliki ketakutan tersendiri harus tinggal di kondisi tersebut. Meski ia kini sudah lebih bisa menerima dan terus berjuang untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.

"Sebenarnya tuh aku takut kutuan aja. Karena tidur itu kan pada nempel-nempel kan. Takutnya ada yang kutuan. Semoga aja ngga ada yang (kutuan) ya," tuturnya. "Yah mau tidak mau harus dijalani. Karena saya ingin membuktikan kalau saya tidak bersalah."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel