Minta Barang-Barang Ini dari Keluarga, Dhawiya Ingin Jadi Ustazah di Penjara?

Kanal247.com - Sudah lebih dari seminggu sejak Dhawiya ditangkap oleh jajaran kepolisian karena kedapatan memiliki narkoba. Kini, putri pedangdut Elvy Sukaesih tersebut harus mendekam di penjara dan merasakan dinginnya jeruji besi.

Selama di penjara itu lah, pihak keluarga dari Dhawiya selalu memantau kondisinya. Dikutip dari Cumi Cumi, sang kakak, Fitria Sukaesih membeberkan permintaan sang adik dari balik penjara. Fitria mengatakan bahwa adiknya itu meminta beberapa perlengkapan alat salat.

"Pastinya ada (perubahan) kemarin permintaannya sajadah, mukenah sudah diberikan ya," kata Fitria.

Secara mengejutkan, Dhawiya rupanya juga meminta lima buah tasbih digital kepada keluarganya. Disebut Fitria, mungkin adiknya itu akan menjadi ustazah di dalam penjara dengan mengajak rekan satu selnya untuk berdoa bersama.

"Tadi saya dengar dia minta tasbih digital 5. Lho, rupanya mudah-mudahan di dalam dia menjadi ustazah karena minta tasbihnya lima. Oh mungkin mau bagi-bagi yang lainnya supaya bisa ngajak sama-sama berdoa. Insya Allah kehadiran Dhwaiya di sana juga membawa kebaikkan,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Fitria mengungkapkan bahwa kondisi adiknya saat ini sehat dan membaik. Pasca ditahan oleh pihak kepolisian, keluarga berharap bisa segera bertemu dengan Dhawiya.

"Kecewa sih, pasti kita ada rasa kangen. Tapi kita juga sebagai warga negara yang baik kita harus mengikuti peraturan yang ada, bahwa memang jam besuknya cuma ada di jam tiga, jadi kita memaklumi itu,” cerita Fitria.

Atas kejadian yang menimpa salah satu anggota keluarganya itu, Fitria memberikan pesan kepada orang-orang di luar sana agar mengambil pelajaran dari kasus tersebut. Mereka meminta masyarakat agar dapat membayangkan efek ke depan jika nekat menggunakan narkoba seperti adiknya.

"Saya berharap semua ini menjadi hikmah buat kita semua, bukan untuk kami dan keluarga tapi untuk semua keluarga di mana pun berada. Anak-anak juga bisa tahu, bagaimana mungkin kalau lihat anak-anak remaja yang sayang sama ibunya, yang lihat kesedihan Umi bisa menjadi tolak ukur untuk tidak jadi korban narkotika,” tutup Fitria.