Singkirkan Kebiasaan Buruk Butuh Waktu Lebih dari 21 Hari, Mengapa?

Foto: Singkirkan Kebiasaan Buruk Butuh Waktu Lebih dari 21 Hari, Mengapa?



Hal itu mengindikasikan bahwa merubah kebiasaan dapat memerlukan waktu cepat atau bisa jadi sangat lama.

Kanal247.com - Dalam kesehariannya setiap orang pasti memiliki kebiasaan yang berbeda dari orang lain. Misalnya menggosok gigi sebelum memakai sabun, minum kopi tiap bangun pagi atau harus memegang sesuatu untuk menghilangkan rasa gugup.

Suatu kebiasaan harian yang dilakukan dapat menjadi berguna dan menciptakan keteraturan dalam hari yang sibuk. Namun, tentunya setiap orang juga memiliki satu atau dua kebiasaan yang dianggap buruk. Mungkin yang berbahaya bagi kesehatan dan hidup seseorang.

Kebiasaan merokok hampir satu bungkus perhari merupakan salah satu contoh yang buruk. Selain untuk diri sendiri, merokok juga merugikan dan mengganggu orang lain disekitar dengan asapnya. Apalagi jika seseorang merokok dengan tidak mempertimbangkan waktu dan tempat.

Mengubah kebiasaan-kebiasaan yang sudah tahunan memang tidak mudah. Menurut buku prsikologi berjudul "Psychology Cybernatics" pada tahun 1960an, gambaran mental yang sudah lama memerlukan waktu 21 hari untuk menghilang dan satu gambaran mental baru untuk terbentuk.

Namun, penelitian dari University College London yang lebih baru pada tahun 2009 menjelaskan bahwa waktu untuk mengubah suatu kebiasaan sebenarnya tidak begitu jelas. Mereka memeriksa kebiasaan baru dari 96 orang selama 12 minggu. Mereka menemukan bahwa waktu rata-rata yang diperlukan untuk kebiasaan baru adalah 66 hari untuk membentuk suatu kebiasaan seperti memakan buah saat makan siang atau berlari 15 menit sehari.

Pada penelitian tersebut, jumlah hari sebenarnya membentang dari 18 hingga 254 hari. Hal itu mengindikasikan bahwa merubah kebiasaan dapat memerlukan waktu sangat cepat atau sangat lama.

Menurut seorang psikolog yang bernama Timothy Pychyl, harapan ketakutan adalah dua sisi koin yang sama. Jika ingin menghilangkan suatu kebiasaan, sama artinya dengan membentuk kebiasaan baru.

"Melanggar suatu kebiasaan, berarti membangun kebiasaan baru, sebuah tanggapan yang baru dan kuat," ujar Timothy. "Kebiasaan lama atau pola respon masih ada (sebuah pola respon neuron di otak), tapi tidak begitu dominan."

Ahli saraf Elliot Berkman juga menuturkan hal yang serupa. "Lebih mudah untuk melakukan sesuatu yang baru daripada berhenti melakukan sesuatu yang biasa tanpa perilaku penggantian," ujarnya. "Itulah salah satu alasan mengapa berhenti merokok dengan menggunakan permen karet nikotin atau inhaler cenderung lebih efektif daripada tempelan nikotin."

Menurut profesor psikologi Susan Krauss Whitbourne, terkadang suatu kebiasaan dapat dipatahkan dengan cepat dengan kejadian yang ekstrem. "Seperti jika anda menderita penyakit keras setelah merokok atau hampir tertabrak bus ketika mengirim sms saat berjalan," tuturnya.

Dalam mengubah suatu kebiasaan, seseorang sebaiknya memikirkan motivasi yang sangat kuat. Hal itu berguna untuk mendorong perubahan tersebut lebih terbentuk. Kalian juga harus bersabar karena setiap perubahan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel