Terjawab, Peneliti Menduga Bagian Sperma Ini yang Sebabkan Kemandulan

Kanal247.com - Kemandulan merupakan kondisi di mana pasangan suami istri tidak bisa memiliki anak meskipun hubungan seksual aktif dilakukan. Kemandulan yang di dalam dunia kedokteran disebut Infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita, namun juga pria.

Penelitian menemukan bahwa 50 persen penyebab kesulitan hamil disebabkan oleh faktor pria. Dalam 50 tahun terakhir, diperkirakan kesuburan pria telah menurun sekitar 2 persen per tahun. Maka sejatinya masalah kesuburan ini tidak hanya diberatkan pada kaum wanita.

Dilansir dari ScienceAlert, peneliti akhirnya menemukan bagian sperma yang diduga bertanggung jawab atas kemandulan seseorang pria. Peneliti di Universitas Toledo menyebutkan bahwa mereka menemukan sentriol kedua dalam sperma. Bagian tersebut kemudian disebut atipikal.

Sebelumnya, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications menjelaskan bahwa struktur tambahan di tubuh sperma yang dinamai sentriol, mungkin dapat menyebabkan kemandulan, keguguran dan bayi lahir cacat. Sentriol sendiri adalah bagian sperma di sitoplasma, badan sel sperma di luar intinya, yang memiliki tugas membantu pembelahan sel.

Kembali ke penemuan terbaru, peneliti menemukan bahwa atipikal dan sentriol memang memiliki fungsi yang sama. Namun dua sentriol ini tampak berbeda dari bentuknya. Tomer Avidor-Reiss, peneliti dari Departemen Ilmu biologi Universitas Toledo mengatakan bahwa bagian tersebut mungkin merupakan akar dari ketidaksuburan.

"Kelainan dalam pembentukan dan fungsi sentriol atipikal mungkin merupakan akar ketidaksuburan yang penyebabnya tidak diketahui pada pasangan yang tidak memiliki opsi mendapat perawatan (terhadap infertilitas)," jelas Tomer. "Ini mungkin juga memiliki peran dalam keguguran awal kehamilan dan cacat perkembangan embrio."

Menurut Tomer, teori yang sebelumnya berkembang menyebutkan bahwa sperma hanya punya satu sentriol dan menggandakan diri setelah memasuki sel telur. "Karena sel telur ibu tidak memberikan sentriol dan sperma ayah hanya memiliki satu sentriol yang dapat dikenali, kami ingin tahu di mana sentriol kedua di zigot berasal," ungkap Tomer. "Itu diabaikan di masa lalu karena sentriol kedua benar-benar berbeda dari sentriol yang diketahui dalam hal struktur dan komposisi protein."

Namun, dugaan tentang sentriol atipikal sebagai penyebab kemandulan belum bisa dipastikan. Tomen menjelaskan bahwa mereka akan melakukan penelitian selanjutnya.

"Kami bekerja sama dengan Departemen Urologi di Universitas Toledo Medical Center untuk mempelajari implikasi klinis dari atipikal," ujar Tomer. "Hal itu untuk mengetahui apakah atipikal terkait dengan kemandulan dan kemandulan yang seperti apa."