Jadi Kopilot Pesawat yang Jatuh di Gunung Kidul, Begini Kondisi Vokalis Endank Soekamti

Foto: Jadi Kopilot Pesawat yang Jatuh di Gunung Kidul, Begini Kondisi Vokalis Endank Soekamti Instagram



Ketua Jogja Flying Club (JFC), Tjandra Agus Budiman mengatakan bahwa mesin pesawat tiba-tiba mati di ketinggian 5000 kaki.

Kanal247.com - Kabar tidak menyenangkan datang dari vokalis Endank Soekamti, Erix Soekamti. Baru-baru ini ia dikabarkan menjadi kopilot sebuah pesawat yang terjatuh di Gunung Kidul. Seperti diketahui sebelumnya, sempat muncul pemberitaan tentang pesawat ringan Ultralight seri PK S160 yang jatuh di belakang kantor cabang BRI Gading, Playen, Gunungkidul, Selasa (4/9/2018) sekitar pukul 16.00 WIB.

Ketua Jogja Flying Club (JFC), Tjandra Agus Budiman mengungkap bahwa pesawat tersebut terbang dari Bandara Adisucipto, Yogyakarta. Namun kecelakaan itu terjadi lantaran pesawat tersebut mengalami permasalahan mesin dan jatuh dari ketinggian 5000 kaki.

"Ketinggian 5.000 feet mesin mati, diputuskan mendarat darurat di landasan Gading, pukul 16.00 pilot declare emergency," kata Tjandra Agus Budiman saat jumpa pers di Media Center Lanud Adisutjipto, Selasa (4/9).

Tjandra membenarkan bahwa kopilot dari pesawat yang jatuh tersebut tak lain adalah vokalis Endank Soekamti, Erix Soekamti. Ia terbang dengan didampingi oleh instruktur penerbang JFC, Faslan Havisha. Sedangkan pesawat ringan itu sendiri merupakan milik Erix.

"Pukul 15.00, Alan (nama panggilan Faslan) sebagai pilot dan Erix sebagai co pilot, keduanya anggota JFC melakukan briefing sebelum latihan rutin, dan cek kesehatan, setelah semua normal, lakukan start engine dan persiapan pesawat, pesawat dinyatakan layak terbang," terangnya.

Lebih lanjut, Tjandra menjelaskan bahwa penerbangan sebenarnya berlangsung dengan lancar, cuaca juga mendukung dengan kecepatan angin 10 knot. Namun mesin tiba-tiba mati di ketingian 5000 kaki sehingga pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Lanud Gading yang merupakan lokasi terdekat. Sayangnya pesawat tidak bisa masuk ke landasan Gading seperti yang semula diharapkan.

"Yang terjadi pesawat tidak bisa masuk landasan Gading, dan sesuai prosedur, pilot wajib cari tempat mendarat paling aman, yang bukan perumahan, tidak timbulkan korban di bawah, dan terutama bisa selamatkan pilot dan co pilot. Dan lokasi paling aman mendarat di kebun, pesawat nyangkut di pohon, titik jatuh di final runway Gading pukul 16.00," imbuh Tjandra.

Beruntung kondisi pilot dan juga kopilot dalam keadaan baik-baik saja. Saat ini pesawat juga telah dievakuasi. "Puji Tuhan semuanya baik, namun pesawat mengalami kerusakan. Pesawat sudah dievakuasi, kemungkinan nanti dibawa ke hanggar JFC untuk investigasi lebih lanjut," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel