Waspada Kanker Kulit, Begini Cara Membedakan Tahi Lalat Normal dan Berbahaya

Foto: Waspada Kanker Kulit, Begini Cara Membedakan Tahi Lalat Normal dan Berbahaya



Kemunculan tahi lalat terkadang membuat sebagian orang was-was. Apalagi dengan bentuk yang aneh.

Kanal247.com - Tahi lalat merupakan bintik kecil berwana cokelat atau agak kehitaman di atas permukaan kulit yang terbentuk dari pengelompokan sel-sel penghasil zat warna kulit bernama melanosit. Sebagian orang juga memiliki tahi lalat yang sama persis dengan warna kulitnya, lho.

Bentuk tahi lalat sendiri beragam. Ada yang bulat, oval, datar maupun menonjol. Teksturnya pun bervariasi. Mulai dari halus, kasar, bahkan beberapa orang memiliki tahi lalat yang ditumbuhi bulu.

Tahi lalat akan muncul sebagian selama 30 tahun pertama kehidupan. Sebagiannya sudah ada sejak kita lahir. Pada orang yang berkulit terang biasanya mempunyai lebih banyak tahi lalat daripada yang gelap.

Kemunculan tahi lalat terkadang membuat sebagian orang was-was. Apalagi dengan bentuk yang aneh. Pasalnya, kondisi kulit ini bisa jadi tanda jenis lain kanker kulit, melanoma.

Melanoma merupkan jenis kanker kulit yang paling mematikan. Di Inggris terdapat sekitar 13 ribu kasus baru terdiagnosis setiap tahunnya. Penyebab utamanya sendiri adalah paparan sinar matahari yang berlebihan pada kulit.

Nah, agar tetap waspada dengan keberadaan melanoma, mari ketahui perbedaan tahi lalat yang berbahaya dan tidak. Kalian dapat mengetahuinya dari beberapa aspek di bawah ini.

A (Asymmerty) atau Asimetri

Tahi lalat yang normal memiliki bentuk simetris sempurna. Pinggiran yang satu cocok dengan sisi lainnya. Sedangkan tahi lalat yang berbahaya biasanya akan mempunyai ketidakcocokan dalam ukuran dan bentuk. Hal tersebut disebabkan sel pada salah satu sisi bertumbuh lebih cepat daripada lainnya. Seperti diketahui, sel kanker cenderung lebih cepat berkembang daripadfa sel normal dan dalam pola yang tidak beraturan.

B (Border) atau Pinggiran

Tahi lalat normal memiliki tepian yang jelas. Warna kulit dan di mana pigmentasi warna akibat tahi lalat dimulai akan terpisah dengan jelas. Sementara jika tepian tampak kabur, bisa saja menjadi pertanda kanker. Tepian tahi lalat yang buram dan tidak beraturan juga disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali.

C (Color) atau Warna

Jika kalian memiliki tahi lalat dengan warna yang rata atau solid, tidak perlu khawatir. Sudah dapat dipastikan bahwa tahi lalat tersebut tidak berbahaya. Nah, tahi lalat yang perlu diwaspadai adalah yang berbentuk seperti bercak yang memiliki corak nuansa berbeda dari satu famili warna. Jadi, terdapat beberapa warna dalam satu tahi lalat.

D (Diameter) atau Diameter

Tahi lalat yang tidak berbahaya akan tetap memiliki ukuran yang sama sepanjang waktu. Jika tahi lalat kalian bertumbuh besar, lebih dari 6 mm sebaiknya segera periksakan ke dokter. Namun, perlu kalian ketahui bahwa melanoma juga terkadang ditemukan dalam ukuran yang lebih kecil.

E (Evolving) atau Perubahan

Tahi lalat yang berubah ukuran, warna, bentuk sehingga terlihat beda dari lainnya merupakan tanda bahwa kalian harus segera memeriksakannya ke dokter. Selain itu, perhatikan tahi lalat yang tampak kemerahan, bersisik, berdarah, keluar nanah, pembengkakan di luar tepian tahi lalat, sensasi gatal, nyeri atau sakit saat disentuh.

Jika menemukan tahi lalat yang beresiko kanker, penderita harus segera menanganinya sebelum menyebar ke bagian tubuh lainnya. Satu-satunya jalan hanya dengan menjalani operasi.

Nah, sudah tahu kan bagaimana perbedaan tahi lalat normal dan berbahaya? Kini ketahui 8 tanda kanker serviks yang mengancam hidup wanita di sini.

Komentar Anda

Rekomendasi Artikel