Walicare Bayar Rp 14,5 Juta untuk Jenazah Keluarga Aa Jimmy, Polisi Turun Tangan

Foto: Walicare Bayar Rp 14,5 Juta untuk Jenazah Keluarga Aa Jimmy, Polisi Turun Tangan



Pihak Walicare dan juga keluarga korban yang lain dimintai sejumlah dana hanya untuk memulangkan jenazah.

Kanal247.com - Tim dari Wali diketahui terjun langsung ke lokasi tsunami Tanjung Lesung, Banten untuk mencari keluarga Aa Jimmy yang menjadi korban dan tim lainnya. Seperti diketahui dari pemberitaan sebelumnya misi Walicare tersebut telah selesai dengan ditemukannya jasad anak pertama Aa Jimmy.

Namun dalam keterangannya baru-baru ini, Andy Kristianto selaku Sekretaris Jenderal Wali Care mengungkap hal yang mengejutkan. Ia mengaku dimintai sejumlah biaya oleh pihak rumah sakit ketika mengurus jenazah Aa Jimmy dan yang lainnya untuk dipulangkan.

Disebutkan ada sekitar 6 jenazah yang harus diproses, yaitu Aa Jimmy beserta istri dan dua anaknya, istri Ade Gingsul, dan road manajer mereka yang diurus di Rumah Sakit Dradjat Prawiranegara Serang. "Jadi pada saat jenazah itu selesai dimandikan dan dikafani itu kan dibawa sama keluarga masing-masing, ada yang kita antar ke keluarga yang bayar kita semua. Dari Aa jimmy, dari empat jenazah, tiga bayar. Jadi dari enam lima jenazah bayar. Kalau nggak pakai peti dua juta tiga ratus, kalau pakai peti empat juta lima ratus, dan itu peti anak-anak," tutur Andi.

Proses tersebut berbeda dengan yang terjadi ketika mereka mengurus kepulangan jenazah anak pertama Aa Jimmy, Radea Putri Anindita. Menurutnya saat itu pihak rumah sakit tidak meminta biaya apapun. "Iya kita juga agak sedikit heran yang sebelum-sebelumnya bayar ketika yang terakhir, 'pak yang ini nggak usah bayar'. Kita kaget juga sih, tapi kita nggak mau perpanjang, yaudah alhamdulillah," tukas Andy.

Andy mengatakan bahwa untuk memulangkan jenazah merek, Walicare harus membayar hingga Rp 14, 5 juta. "Totalnya empat belas juta lima ratus ya. Yang dua juta tiga ratusnya ada empat jenazah, empat juta lima ratus satu jenazah," jelas Andy.

Namun belakangan ini muncul dugaan jika tim Walicare menjadi korban pungutan liar (pungli). Pasalnya prosedur pemulangan jenazah seharusnya gratis. Diketahui hal tersebut juga dialami oleh keluarga korban yang lain. Menanggapi hal tersebut, Ditreskrimsus Polda Banten telah melakukan penyelidikan dan menahan tiga tersangka yang dianggap bertanggung jawab atas pungli di di RS Drajat Prawiranegara (RSDP) Serang.

Mesli begitu, pihak Walicare sendiri sebenarnya tidak mengharap uang mereka dikembalikan. Namun jika dana Rp 14,5 juta itu dikembalikan, mereka bisa menyumbang lebih untuk korban tsunami lainnya.

"Kami tidak akan meminta uang itu kembali tapi kalau uang itu akan dikembalikan oleh pihak rumah sakit kita akan terima dan kita akan sumbangkan ke masyarakat yang menjadi korban tsunami itu aja sih," kata Andy Kristianto. "Karena kita buka posko di Pandeglang nanti kita akan pakai untuk beli logistik artinya uang itu akan kita manfaatkan untuk membantu masyarakat yang terkena korban tsunami di lapangan," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel