Usul ke Presiden Jokowi, Pasha Ungu Berharap 22 Desember Jadi Hari Duka Musik Indonesia

Foto: Usul ke Presiden Jokowi, Pasha Ungu Berharap 22 Desember Jadi Hari Duka Musik Indonesia Instagram



Pasha Ungu menyadari usulannya menjadikan 22 Desember sebagai Hari Duka Musik Indonesia akan menuai pro-kontra.

Kanal247.com - Duka mendalam atas meninggalnya tiga personel Seventeen (II), Herman, Bani dan Andi juga dirasakan oleh Pasha Ungu. Sebagai rekan sesama musisi, Pasha baru-baru melakukan penghormatannya untuk para almarhum dengan menyanyikan lagu "Kemarin" karya Seventeen.

Pasha mengunggah penampilannya tersebut di akun Instagramnya. Menariknya ia juga menuliskan permintaan pada Presiden Joko Widodo. Ia mengusulkan tanggal 22 Desember menjadi Hari Duka Musik Indonesia.

"Assalamu alaikum wr,wb.. kepada saudara2ku diseluruh indonesia..sebelumnya izinkan Saya menyampaikan salam hormat kepada saudara2ku skalian terlebih kepada saudara2ku yg sudah mengapresiasi pendapat inisiatif saya kepada bapak presiden RI @jokowi yg bermaksud agar bilamana dimungkinkan tanggal 22 desember 2018 juga ditetapkan sebagai 'hari duka musik indonesia' dimana bertepatan dengan terjadinya bencana tsunami dibanten dan lampung khususnya kawasan pantai carita yang merenggut banyak jiwa baik masyarakat setempat,keluarga,rekan sahabat termasuk diantaranya adalah saudara2 kami tiga personil band seventeen yaitu almarhum herman,bani dan andi..," tulis Pasha.

Pasha menyadari usulannya tersebut akan menuai pro-kontra dikalangan masyarakat. Meski begitu Wakil Walikota Palu ini mengatakan bahwa ini merupakan bentuk rasa setia kawan. Ia juga menegaskan bahwa permintaannya tidak bersifat memaksa.

"Banyak yg mengatakan bahwa apa perlunya atau dimana urgensinya atau pantaskah? atau apa tidak berlebihan pendapat insiatif saya..? Saya akan jawab..yg pertama adalah tujuan saya menginisiasi pendapat tersebut tidak lebih sebagai bentuk kesetiakawanan dan bentuk solidaritas saya sesama musisi kepada kawan2 almarhum tiga personil seventeen dan saudaraku @ifanseventeen yg ditinggalkan.. yg kedua adalah ini sebuah pengusulan yang tidak bersifat pemaksaan ataupun penekanan kepada bapak presiden bahwa ini harus ditetapkan..artinya kalau bapak presiden merasa bahwa kejadian terhadap saudara2 kami almarhum personil band seventeen ini tidak perlu ditetapkan sebagai hari duka musik pun tidak apa2,ini hanyalah sebuah usulan yang bisa di terima atau tidak.. toh tidak ditetapkan juga tidak mengurangi empati kami selaku saudara sesama musisi se-tanah air..," imbuhnya lagi.

Vokalis Ungu ini juga sama sekali tidak merasa usulannya berlebihan. "Yang ketiga ada yg mengatakan usulan ini terkesan berlebihan.. menurut saya tidakā€˜ knp? Karna sepanjang yg saya ingat dan yg saya tau bahwa hal seperti ini baru terjadi dalam sejarah dunia permusikan diindonesia dimana salah satu band indonesia yang karyanya begitu indah dan luar biasa dan sudah dinikmati oleh seluruh masyarakat indonesia bahkan sampai ke negara tetangga kehilangan tiga personil skaligus dalam satu waktu.. dan yg menyedihkan adalah kejadian tersebut terjadi saat sahabat2 almarhum sedang dalam melaksanakan tugas mulia menghibur masyarakat di atas panggung..," tulis Pasha.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel