Tanggapi Kasus Audrey, Nafa Urbach Salahkan Artis yang Sering Ngomong Kasar

Kanal247.com - Kasus bullying yang terjadi kepada seorang siswi SMP di Pontianak baru-baru ini berhasil membuat masyarakat risau. Pasalnya, korban yang bernama Audrey diberitakan telah dianiaya oleh 12 pelajar SMA. Tak tinggal diam, publik sontak membuat sebuah petisi sebagai bentuk dukungan keadilan bagi korban.

Tak sampai disitu, beberapa figur publik Tanah Air bahkan langsung datang menjenguk korban yang tengah dirawat di sebuah rumah sakit. Mereka juga berharap bahwa Audrey akan mendapatkan keadilan akan kasus bullying yang menimpanya ini.

Berita perundungan sadis tersebut rupanya juga sampai di telinga artis cantik Nafa Urbach. Ia mengaku tak terima jika kasus tersebut akan berakhir dengan jalur damai. Pasalnya, mantan istri Zack Lee itu benar-benar menyayangkan bahwa korban yang seorang diri harus menghadapi 12 orang sekaligus.

“Kalau kasus Audrey ini harus ditindaklanjuti. Saya sangat gak setuju kalau hanya ada perdamaian tanpa ada hukuman yang membuat efek jera pelakunya,” tutur Nafa Urbach, seperti yang dilansir dari Kapanlagi.com, Jumat (12/2). “12 lawan 1, sampah itu namanya.”

Lebih lanjut, pemain film “Kembang Kantil” itu rupanya menyalahkan publik figur atas terjadinya kasus bullying tersebut. Ia menyayangkan keberadaan beberapa seleb Tanah Air yang dengan lantang menuliskan ujaran kebencian lewat akun media sosial mereka.

Nafa Urbach lalu menjelaskan bahwa adanya kemungkinan anak-anak tersebut meniru tindakan seleb yang kurang pantas di dunia maya. Ia mengaku risau dengan masa depan generasi muda jika hal tersebut masih sering terjadi.

“Salah satunya ini menjadi tanggung jawab artis juga yang mencontohkan hal yang tidak baik,” tegas wanita asal Magelang tersebut. “Contohnya kalau dilihat beberapa artis ada yang IG Storynya ngajakin berantem, ngomong kasar, itu tuh merusak generasi bangsa lho. Ini jadi concern saya juga agar hal ini tidak terjadi.”

Sebagai seorang duta sahabat anak, Nafa Urbach rupanya sudah sering melakukan kampanye anti bullying di berbagai sekolah dan desa-desa di Jawa Tengah. Mirisnya, ia menuturkan bahwa beberapa tindakan penindasan itu bahkan hingga berujung pada kasus bunuh diri.

“Bukan hanya di sekolah saja, tapi di lingkungan masyarakat dan rumah tangga saja itu (bullying) terjadi (bunuh diri karena dibully),” sambung Nafa urbach. “Itu sangat mengerikan. Itu yang membuat aku concern banget untuk kampanye stop bullying dan kekerasan kepada anak.”