Heboh Aksi 22 Mei, Nafa Urbach Acungi Jempol Untuk TNI-Polri

Foto: Heboh Aksi 22 Mei, Nafa Urbach Acungi Jempol Untuk TNI-Polri instagram



Pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan unjuk rasa dan menolak hasil rekapitulasi KPU, Nafa Urbach salut dengan perjuangan TNI-Polri mengamankan.

Kanal247.com - Pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin telah resmi diumumkan akan menjabat sebagai pemimpin Indonesia untuk periode 2019-2024. Hasil rekapitulasi yang diumumkan langsung oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU) itu sayangnya tak disambut ceria oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Para pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tampaknya tidak terima dengan hasil tertulis Pemilihan Presiden 2019 itu. Mereka mengungkapkan bahwa hasil tersebut tidak valid lantaran dianggap penuh dengan kecurangan. Pendukung Prabowo tampak berunjuk rasa di depan kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu). Tak ayal para TNI dan Polri pun dikerahkan untuk menjaga keamanan daerah tersebut.

Melihat kejadian tersebut, aktris sekaligus penyanyi Nafa Urbach mengaku sedih. Menurut Nafa, apa yang dilakukan oleh pendukung Prabowo itu merugikan negaranya sendiri. Nafa berkata bahwa unjuk rasa yang berlangsung sangat lama itu menunjukkan ketidakpedulian dengan orang lain dan mementingkan diri sendiri.

"Nah, tanpa mereka sadari sebenarnya apa yang mereka lakukan itu merugikan negara kita sendiri," seru Nafa, Selasa (21/5). "Merugikan bangsa kita sendiri karena mereka enggak peduli, yang penting mereka melakukan itu (unjuk rasa)."

Nafa mengungkapkan bahwa ia salut dengan semua TNI dan Polri yang bekerja untuk mengamankan daerah Bawaslu untuk menjaga ketertiban pengunjuk rasa. Nafa menuturkan bahwa TNI dan Polri sudah bekerja sangat baik untuk mencari sumber kebencian agar meredakan suatu masalah.

"TNI juga Polisi bekerja sama dengan sangat baik," ucap pelantun "Di Sisi Jurang Cinta" itu. "Kayak yang penyebar hoaks atau mau melakukan makar langsung diproses langsung ditangkap."

Nafa menerangkan bahwa sudah sepantasnya sebagai rakyat Indonesia menerima siapa pun yang terpilih untuk menjadi seorang presiden. Pasalnya seorang presiden adalah lambang dari suatu negara. Sehingga semua masyarakat harusnya menghormati hasil Pilpres tahun ini dengan lapang dada.

"Saya sangat setuju (rakyat harus menerima), bagaimana pun juga seorang presiden itu adalah lambang dari negara ini," tandas wanita berusia 38 tahun itu. "Jadi harus dihormatilah."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel