Nafa Urbach Pinta Seluruh Masyarakat ‘Pelukan’ Pasca-MK Beri Putusan Mutlak

Foto: Nafa Urbach Pinta Seluruh Masyarakat ‘Pelukan’ Pasca-MK Beri Putusan Mutlak instagram



Mahkamah Konstitusi akhirnya memutuskan hasil Pilpres 2019 dan tak bisa diganggu gugat, Nafa Urbach meminta setiap masyarakat Indonesia menghargai serta kembali bersatu.

Kanal247.com - Mahkamah Konstitusi (MK) akhirnya mengumumkan hasil Pemilihan Presiden 2019. Sengketa Pilpres yang sempat panas hingga muncul aksi demo besar-besaran beberapa waktu lalu akhirnya berakhir. Pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dipastikan akan memimpin Indonesia untuk periode 2019-2024 mengalahkan Prabowo Subianto serta pasangannya Sandiaga Uno.

Keputusan mutlak MK setelah dilangsungkannya persidangan beberapa hari untuk menguji bukti-bukti yang disampaikan kedua belah calon presiden akhirnya diumumkan pada Kamis (27/6). Nafa Urbach yang diketahui menjadi salah satu selebriti yang masuk ke ranah politik pun mengungkapkan harapannya untuk setiap pendukung capres menghormati.

Nafa beranggapan bahwa melalui sidang yang disiarkan langsung di layar kaca, masyarakat sudah bisa memastikan hasil dari keputusan MK sendiri. Meski begitu, Nafa menganggap menanti keputusan MK adalah hal yang wajib dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Sebenarnya yang tadi malam kita sudah tonton sudah selesai sidangnya, tinggal menunggu keputusan dan bersabar," ucap Nafa kala ditemui di kawasan Kemang. "Supaya keputusan yang terbaik," ujarnya lalu.

Menurut Nafa, keputusan MK yang telah dikemukakan di sidang terbuka menjadikan penanda bahwa setiap masyarakat Indonesia kembali bersatu. Nafa berharap tidak ada lagi dua kubu yang saling bertentangan seperti masa Pemilu. Nafa beranggapan, sudara sebangsa tidak patut untuk bertengkar hanya karena berbeda pilihan presiden semata.

"Jadi saya rasa ini waktu yang sudah tepat untuk kita bersatu, berpelukan, dan bersalaman lagi," ucap Nafa. "Karena kita sebangsa dan setanah air," lanjutnya.

Nafa mengatakan jika mengharapkan Indonesia bergerak maju, maka setiap masyarakat wajib mempercayai pemimpin mereka. Pasalnya, lima tahun memimpin negara tidak akan pernah cukup untuk mengembangkan banyak hal. Sehingga, pergantian pemimpin akan bertujuan untuk saling meneruskan perjungan demi kemakmuran Indonesia.

"Tentu kami mau Indonesia lebih maju, membangun negara ini tidak cukup dalam lima tahun," terang Nafa realistis. "Kami butuh bertahun-tahun dan butuh pemimpin yang tepat untuk membangun bangsa ini," tandasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel