Bukan Galih Ginanjar, Farhat Abbas Ungkap Dalang Kasus 'Ikan Asin'

Foto: Bukan Galih Ginanjar, Farhat Abbas Ungkap Dalang Kasus 'Ikan Asin' instagram



Farhat Abbas mengaku heran lantaran persoalan tentang video ‘ikan asin’ yang dilontarkan Galih Ginanjar menjadi masalah yang serius hingga dilaporkan ke pihak berwajib.

Kanal247.com - Video "ikan asin" yang melibatkan Galih Ginanjar dan Fairuz A. Rafiq akan memulai babak baru. Fairuz diketahui telah melaporkan Galih ke pihak berwajib lantaran merasa dilecehkan. Keduanya pun sudah siap dengan kuasa hukum masing-masing untuk menyelesaikan masalah mereka sesuai prosedur.

Farhat Abbas sebagai salah satu pengacara pihak Galih pun mengungkapkan pendapatnya mengenai masalah yang disebut-sebut melecehkan wanita ini. Farhat menyebutkan bahwa ia sangat heran lantaran masalah "ikan asin" harus dilaporkan ke pihak berwajib.

Farhat bahkan merasa bahwa kasus Galih dan Fairuz sebenarnya hanyalah masalah sepele. Farhat beranggapan jika tindakan Fairuz terlalu berlebihan. Bahkan pria itu berpendapat jika seseorang menggiring opini publik sehingga membenci kliennya.

“Jangan hanya masalah kecil mereka menghukum, lapor polisi terus bikin opini," ujar Farhat kala ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (4/7). "Mengajak seluruh wanita dan seluruh Indonesia untuk membenci ketiga orang ini (Galih dan dua pria yang ada dalam video)."

Farhat berkata bahwa ia akan meluruskan sumber kasus ini dan mengungkap dalang sebenarnya. Farhat memastikan bahwa Galih maupun Fairuz bukanlah pihak yang bersalah dalam kasus ini. Penyebar video Galih-lah yang harusnya disalahkan untuk kasus "ikan asin" ini.

"Jadi saya ingin meluruskan, yang salah itu yang menyebarkan," seru Farhat. "Jadi siapa yang menyebarkan di media sosial itu turut bertanggung jawab,” tambahnya.

Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu berkata bahwa masalah ini adalah pelajaran untuk siapa pun. Semua pihak tidak sepatutnya merasa menjadi korban sebelum akar permasalahan terkuak. Farhat bahkan menyindir jika Fairuz yang merasa sebagai korban Galih jauh lebih jahat dibandingkan kliennya.

“Ini masalah Galih dengan hukum dan siapa saja yang dilaporkan itu berpersoalan dengan hukum," kata Farhat. "Jangan merasa terzalimi tapi apa yang mereka lakukan lebih jahat daripada kejahatan itu sendiri,” pungkasnya kemudian.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel