Kembali Bergulir, Kasus Mega Judi Ilegal Yang Hyun Suk dan Seungri Segera Diputuskan

Kanal247.com - Sejak bulan Agustus lalu dunia hiburan Korea dihebohkan dengan skandal mega judi ilegal yang menyeret sejumlah nama besar. Mantan CEO YG Entertainment, Yang Hyun Suk menjadi orang pertama yang tersandung kasus ini.

Seiring dengan penyelidikan yang terus berkembang skandal ini akhirnya menyeret nama mantan member Big Bang, Seungri. Kasus ini diselidiki secara resmi oleh pihak kepolisian karena keduanya melakukan transaksi terkait valuta asing yang tidak terdaftar.

Menurut laporan pada Kamis (31/10), polisi berencana akan meneruskan kasus ini ke sidang penuntutan atas kebiasaan mereka berjudi. Sidang penuntutan ini akan berlangsung pada 1 November besok. Tak hanya kedua tokoh publik ini yang akan menjalani sidang tersebut.

Selain Yang Hyun Suk dan Seungri, total ada lima orang yang telah dikonfirmasi untuk diteruskan ke sidang penuntutan dengan tuduhan yang sama. Sebuah sumber kepolisian menyatakan bahwa tiga orang lain yang terlibat adalah kenalan Yang Hyun Suk yang bukan berasal dari kalangan artis.

Polisi mengetahui jika Yang Hyun Suk bertaruh uang lebih dari 1 miliar won (sekitar 11,7 miliar rupiah) dan kalah sekitar 600 juta won (sekitar 7 miliar rupiah). Sedangkan Ia bertaruh sebesar 2 miliar won atau setara 23 miliar rupiah dan kalah sekitar 1,3 miliar won atau sekitar 15,2 miliar rupiah.

Seungri sendiri diketahui melakukan perjudian kelas kakap ini hanya di hotel yang berbasis di kawasan Las Vegas. Sementara mantan CEO YG Entertainment itu terbiasa berjudi di beberapa hotel. Meskipun kedua individu tersebut mengaku terbiasa berjudi mereka tidak berjudi bersama.

Menurut polisi, Yang Hyun Suk dan Seungri mengunjungi Las Vegas untuk berjudi ketika mereka bepergian ke luar negeri satu atau dua kali setahun. Selama lima tahun, mereka dilaporkan melakukan kurang dari 10 perjalanan judi ke Las Vegas.

Namun polisi mengungkapkan tidak menemukan adanya transaksi perjudian sebelum tahun 2014. Meskipun Yang Hyun Suk dan Seungri juga dicurigai menggunakan "hwanchigi," yang mengacu pada praktik ilegal di sekitar transaksi valuta asing untuk mendanai perjudian mereka.

Polisi mengaku tidak menemukan bukti yang kuat atas tuduhan pelanggaran transaksi valuta asing. Mereka telah menyelidiki catatan akuntansi dan petugas keuangan perusahaan, tetapi mereka tidak menemukan bukti nyata penggelapan.

"Kami memeriksa akun keuangan, perincian pertukaran mata uang dan data akuntansi perusahaan selama lima tahun sesuai pembatasan undang-undang. Dan kami menyelidiki semua informan dan mitra," kata seorang pejabat kepolisian. "Kami tidak dapat menemukan pelanggaran terhadap Undang-Undang Transaksi Valuta Asing."