Pasca Kematian Sulli dan Goo Hara, Asosiasi Penyanyi Korea Tuntut Naver Tutup Kolom Komentar

Foto: Pasca Kematian Sulli dan Goo Hara, Asosiasi Penyanyi Korea Tuntut Naver Tutup Kolom Komentar Twitter



Komentar jahat sudah terbukti mempengaruhi mental sejumlah artis Korea. Pasca kematian Sulli dan Goo Hara, saat ini Asosiasi Penyanyi Korea menuntut situs hiburan Naver untuk menutup kolom komentar pada berita mereka.

Kanal247.com - Mental illness seolah menjadi masalah tersendiri yang kini tengah dihadapi oleh sejumlah artis di industri hiburan Korea Selatan. Hal ini disebabkan karena maraknya serangan komentar jahat dari netizen yang terus menerus dilancarkan kepada mereka. Dampak dari hal ini tentu tidaklah sepele bahkan hingga berujung kematian.

Terus disudutkan, digunjing dan dihujat membuat kalangan artis menderita depresi. Dampak terburuk dari kasus ini adalah kematian. Terlebih dalam waktu dekat ini industri hiburan Korea tengah berduka karena kepergian dua penyanyi cantik dalam waktu yang berdekatan.

Mereka adalah Sulli dan Goo Hara yang memiliki mengakhiri nyawanya karena semasa hidup sering mendapat kecaman dari netizen. Melihat fakta itu, Asosiasi Penyanyi Korea (disebut juga dengan KSA) kini bertindak tegas dengan mengambil langkah nyata guna melindungi hak-hak penyanyi.

"Di luar kesengsaraan, semua anggota KSA tidak bisa menahan amarah," buka pernyataan itu. "Kami menghadapi kenyataan pahit karena harus mengucapkan selamat tinggal kepada Goo Hara bahkan sebelum kami mengeringkan air mata karena kepergian Sulli pergi."

Mereka mengeluarkan pernyataan secara resmi pada Jumat (29/11), dimana pihaknya menuntut agar Naver salah satu situs hiburan di Korea menutup kolom komentar pada pemberitaan yang berhubungan dengan seniman industri hiburan. Bahkan mereka juga menuntut kepada pihak pemerintah agar membuat peraturan yang berkaitan dengan pemberitaan sensasional yang bisa memicu komentar miring.

"Situs portal Naver harus segera menghentikan layanan komentar pada artikel hiburan. Majelis Nasional harus menyiapkan undang-undang guna mendorong produksi artikel yang benar dan untuk hukuman artikel yang sensasional dan berbahaya dimana bisa memicu komentar jahat," tegasnya. "Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata juga harus menetapkan dan menegakkan langkah-langkah realistis untuk melindungi penyanyi musik populer yang merupakan aset nasional."

Sementara pihaknya terus mencari langkah perlindungan bagi penyanyi populer. Mereka juga akan melacak para komentator jahat yang membahayakan dan akan melakukan proses secara hukum.

"Akhirnya, sementara kami sedang mencari langkah-langkah perlindungan, kami juga akan melacak perkumpulan komentator jahat yang membahayakan kesejahteraan industri musik populer dan menempatkan mereka di bawah persidangan hukum," imbuhnya. "Dan kami menyatakan bahwa kami akan mengambil tindakan dengan berbagai cara dan kemungkinan sampai permintaan kami dipenuhi."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel