Musibah Banjir Jakarta, Hotman Paris Minta Pemerintah Belajar dari Singapura

Kanal247.com - Banjir di Jakarta memang sudah menjadi hal yang lumrah namun yang kali ini, banjir semakin menggila. Pasalnya, aliran deras banjir bisa menyeret mobil-mobil dan kendaraan motor.Tak hanya itu, ketinggian banjir juga sudah mulai tak masuk di akal hingga dua meter.

Melihat permasalahan tersebut, Hotman Paris Hutapea pengacara kondang itu punya pandangan tersendiri. Bahkan ia membandingkan negara Indonesia dengan negara Singapura yang dinilai punya hukum yang kuat soal lingkungan. Mulai larangan merokok di tempat umum dan sanksi tegas buang sampah di Singapura.

"Di singapore salah tempat merokok kena sanksi ratusan dollar Singapore! Di indonesia buang sampah seenaknya dan managemet sampah oleh pemerintah kurang ok! Lagi lagi hukummmmmm!!Wibawa hukumm kunci solusi!" tegas Hotman pada Rabu (01/01) lewat Caption Instagram.

Hotman menunjukkan vidoe banjir yang "menyapu" kendaraan bermotor. Mobil-mobol tersebut seolah kapal tanpa nahkoda ayang terombang-ambing ombak. Seperti biasa, postingan Hotman selalu ramai akan komentar netter.

"Udah tau masyarakat nya yang salah suka buang sampah sembarang tempat, tapi malah nyalahin gubernurnya," tulis @rizki*******. "Pemerintah kurang tegas untuk menanggulangi masalah banjir,yg tau y hanya pencitraan,pajak ditekan terus , kerugian rakyat sangat besar,nyawa pon hilang begitu saja gra" pencitraan,besar cakap hasilnya nol,jika tak sanggup lebih baik mundur," tulis @cap******.

"Semoga mayarakat sadar akan kekeliruan nya.jgn sembarangan dengan sampah..ini akibat nya...pemerintah tinggal membenahi dn menata kota supaya terbebas dari banjir," tambah @zuhana*****. "Saatnya kita merenung bahwa keseimbangan alam perlu dijaga karena manusia,hewan n tumbuhan mempunyai peranan yg sangat penting utk menjaga kelestarian alam," tulis @nitaherl*****.

Banjir di Jakarta awal tahun dikabarkan merupakan yang terparah.Tapi hal tersebut belum bisa dikonfirmasi. Mengutip Kompas pada Kamis (02/01) menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo menyatakan, banjir pada awal 2020 ini belum bisa diklaim sebagai banjir terparah. Pelru adanya evaluasi terkait hal tersebut.