Totalitas, Nicholas Saputra Rela Terjun Ke Pelosok Demi Film 'Semesta'

Foto: Totalitas, Nicholas Saputra Rela Terjun Ke Pelosok Demi Film 'Semesta' UNICEF



Nicholas Saputra tengah menggarap film dokumenter yang ia beri nama 'Semesta'. Mengusung tema perubahan iklim, Nicholas terjun ke daerah pelosok untuk lakukan riset demi 'Semesta'.

Kanal247.com - Setelah "Cinta" Dian Sastro berhasil menjadi produser film "Guru-Guru Gokil", kini giliran Rangga alias Nicholas Saputra boleh unjuk kebolehannya. Pria usia 35 tahun tersebut rampung menggarap film dokumenter miliknya berjudul "Semesta".

Nicholas tak sendirian, dirinya dibantu oleh Mandy Marihim dalam penggarapan film ini. "Semesta" membawa pesan yang begitu luar biasa tentang perubahan iklim serta budaya. Laki-laki yang akrab disapa Nicho tersebut tak memasang target soal kesuksesan film tersebut.

Nicho menambahkan bahwa siapa pun yang menonton menjadi melek pentingnya menjaga lingkungan. "Tapi tujuannya adalah supaya orang-orang, pertama mulai sadar bahwa ini saatnya untuk kita menjaga lingkungan dan juga apa sih yang bisa dilakukan," jelas Nicho saat ditemui di XXi Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (22/01)/.

Selama penggarapan film, Nicho juga langsung "nyemplung" ke lokasi film. "Saya ikut riset dan syuting. Ada satu dua lokasi yang syutingnya saya enggak ikut karena ada kegiatan lain, tapi untuk risetnya saya pergi ke sebuah tempat mencari tempatnya," jelasnya.

"Semesta" mengambil 7 lokasi berbeda dan beberapa berada di pelosok daerah mulai dari Bali, Kalimantan barat, Nusa Tenggara Timur, Aceh, Papua Barat, Yogyakarta, dan Jakarta. Nicho pun mengaku perlu perjuangan yang ekstra untuk mencapai medan tersebut.

"Lokasi syuting di film ini kebanyakan di pelosok, sangat jauh aksesnya dan sulit. Waktu di Papua itu di Raja Ampat, tapi bukan yang tempat tourist populernya. Kita masih harus nginep lagi di satu kampung, terus kita harus jalan lagi untuk ke tempatnya," ungkapnya.

"Di Aceh juga begitu. Di Flores juga begitu, bukan di Labuan Bajo-nya, tapi kita masuk lagi. Jadi itu, ya, waktu dan challenge untuk menuju ke tempat tersebut. Tapi, untungnya kita di terima sama warga sana," sambungnya.

Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar menilai "Semesta" patut untuk disaksikan. Siti juga menambahkan, dokuemnter garapan Nicho tersebut memiliki makna yang sangat kuat.

"Film Semesta sangat bagus dan kuat secara konteks budaya dan agama dalam kaitannya pada upaya penanggulangan perubahan iklim berdasarkan way of life atau cara hidup masyarakat Indonesia sendiri," jelas Siti. Lanjutnya, ia menilai film tersebut juga berdampak bagi bangsa-bangsa lainnya, tak hanya Indonesia.

"Itulah makna dari film ini, Semesta. Film ini bukan hanya memberikan inspirasi bagi Indonesia tapi juga bagi bangsa-bangsa di dunia," jelas Siti. Melalui Instagram resmi Tanakhir Films, "Semesta" bakal tayang di bioskop mulai 30 Januari 2020 di kota-kota pilihan secara berkala dan terbatas.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel