Jelang 'KKN Di Desa Penari', Adinda Thomas Bagi Pengalaman Di Gunung Salak

Foto: Jelang 'KKN Di Desa Penari', Adinda Thomas Bagi Pengalaman Di Gunung Salak Instagram



Dalam caption yang dituliskannya di postingan Instagram baru, Adinda Thomas berharap konten vlog terbarunya di YouTube itu bisa menjadi pembelajaran bagi siapapun.

Kanal247.com - Adinda Thomas menjadi salah satu artis utama yang ikut membintangi film horor "KKN Di Desa Penari". Dalam film yang akan diputar Maret mendatang ini, Adinda Thomas memerankan karakter Widya. Menjelang pemutaran perdana film tersebut, Adinda Thomas membagian sebuah video terkait pengalamannya mendaki salah satu gunung di Jawa Barat.

Sabtu, 22 Februari, Adinda Thomas mengunggah postingan yang berkaitan dengan pengalamannya tersebut. "Pengalaman dari gunung salak yang aku share di kanal Youtube, semoga teman-teman bisa menjadikan itu untuk catatan supaya tidak melakukan hal yang salah," tulis Adinda Thomas di bagian caption unggahan yang bergambar jaring laba-laba tersebut.

Jika dilihat di channel YouTube Adinda Thomas, artis cantik ini sedikit menceritakan tentang video tersebut. "Cerita yang ingin aku share kali ini perjalanan pendakian ke gunung salak yang aku lakukan di tahun 2018 bersama 5 orang teman ku. Setelah diskusi akhirnya kami sepakat untuk menceritakan pengalaman yang sama” kami rasakan di malam pertama kami di gunung salak. Dengan harapan cerita ini bisa menjadi cara berbagi untuk teman-teman yang memiliki hobi sama, agar lebih mempersiapkan perbekalan dan fisik sebelum melakukan perjalanan," tulisnya.

Sementara itu, Adinda Thomas mengaku sedikit menemukan kesulitan saat berperan sebagai Widya ketika syuting "KKN Di Desa Penari". Selain harus berakting dengan ular besar, Adinda Thomas juga harus berdialog dengan logat Surabaya. Wajar jika dia kesulitan lantaran Adinda Thomas berasal dari Sunda.

"Aku kan orang Sunda ya, nah kesulitan paling dialek. Karena aku bukan orang Jawa yang notabene Widya itu orang Surabaya. Dialeknya juga harus kental," terang Adinda Thomas beberapa waktu lalu. "Coach akting kita ini sebenernya dari orang Surabaya, jadi sangat membantu. Di sini juga hampir banyak orang Jawa. Mas Ipung, DOP kita juga orang Surabaya, jadi ngebantu juga pas di set. Kalo dialognya kurang tepat, bisa dikoreksi. Alhamdulillah ada yang jagain," ungkapnya.

Oleh karena itu, Adinda Thomas pun berusaha menjaga dialek tersebut, termasuk ketika break syuting. "Makanya, meski kita lagi break atau ngobrol, enggak lepas peran kita. Aku tetap pakai dialek Jawa, dan panggilan juga bukan pake nama asli," jelas Adinda Thomas.

Membintangi film horor pertamanya, "KKN Di Desa Penari" membawa kesan tersendiri bagi artis cantik ini. "Ini film horor pertamaku, dan syuting di hutan kayak gini juga baru pertama kali. Biasanya syuting lebih banyak siang dan pagi, kalau ini malem. Itu yang harus disesuaikan juga," pungkas Adinda Thomas.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel