Lee Chi Hoon 'Ulzzang Generation' Meninggal, Sebab Kematiannya Dicurigai Karena Coronavirus

Foto: Lee Chi Hoon 'Ulzzang Generation' Meninggal, Sebab Kematiannya Dicurigai Karena Coronavirus



Meski ia sempat melalui uji lab COVID-19 dan hasilnya negatif, sebagian publik masih mencurigai bahwa hal ini terjadi karena Coronavirus. Apalagi, penyakit yang dideritanya sama dengan penyebab meninggalnya aktor Moon Ji Young.

Kanal247.com - Pada 19 Maret lalu, dilaporkan oleh SpoTVNews bahwa Lee Chi Hoon "Ulzzang Generation" meninggal pagi itu. Pers Korea pada awalnya melaporkan bahwa Chi Hoon meninggal juga karena karena septikemia akut (keracunan darah). Namun, pernyataan tersebut kemudian diubah dan diedit, dengan mengatakan bahwa penyebab kematiannya masih harus diverifikasi.

Dilaporkan bahwa Lee Chi Hoon telah menderita selama beberapa hari karena limfadenitis (kelenjar getah bening yang meradang dan membesar) dan kelelahan. Sebelumnya, dia telah diuji Coronavirus karena demam tinggi, dan tes itu kembali negatif. Ketika kondisinya semakin memburuk, dia dirawat di unit perawatan intensif. Namun, sayangnya nyawa pria muda tersebut tidak dapat diselamatkan.

Meski ia sempat melalui uji lab COVID-19 dan hasilnya negatif, sebagian publik masih mencurigai bahwa hal ini terjadi karena Coronavirus. Apalagi, penyakit yang dideritanya sama dengan aktor Moon Ji Young yang sebelumnya meninggal pada 18 Maret 2019, yakni septikemia akut. Diektahui, Moon Ji Young juga memiliki gejala yang persis dengan COVID-19 namun tetap dinyatakan negatif saat menjalani tes tersebut.

"Tunggu sebentar mengapa penyebabnya sama dengan sang aktor. Ini menyedihkan. Belasungkawa kepada keluarga dan teman-temannya," ujar seorang netizen. "Ada beberapa COVID-19 yang dinyatakan negatif tetapi kemudian positif setelah mati," ujar netizen lain. "Wow. Dia mengalami infeksi dan sepsis. Dua kematian akibat sepsis dalam beberapa hari.. Itu membuat saya khawatir tentang rumah sakit .. Yang lainnya meninggal terlalu cepat. Sangat menyedihkan," imbuh lainnya.

"Atau mungkin itu bukan Covid...," kata netizen yang lain. "Mungkin mereka terlalu fokus pada Covid jadi mereka mengesampingkan yang lain seperti infeksi bakteri... Juga beberapa Covid diuji negatif pada pertamanya tetapi dapat positif di sampel kedua."

Berdasarkan Ecowatch, sebuah situs web untuk kesehatan dan lingkungan, sepsis dapat menjadi ancaman bagi kehidupan di mana seseorang mengalami disfungsi organ, yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons reaksi berlebihan terhadap infeksi yang menyebabkan 11 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2017.

Influenza dan virus lain yang sangat menular, seperti Coronavirus juga dapat menyebabkan sepsis. Namun, sepsis bukanlah gejala COVID-19. Sepsis dapat menjadi efek atau reaksi terhadap COVID-19 yang menular. Namun, orang yang menderita sepsis dapat melakukan tes negatif terhadap COVID-19.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel