Dikritik Usai Dukung Petisi Skandal ‘Nth Room’, Begini Tanggapan Yeonwoo Eks Momoland

Foto: Dikritik Usai Dukung Petisi Skandal ‘Nth Room’, Begini Tanggapan Yeonwoo Eks Momoland



Seorang netizen mengkritik posting Yeonwoo eks Momoland karena idol tersebut dianggap tak mengetahui mengenai pembagian kekuasaan pemerintah di Korea Selatan.

Kanal247.com - Korea Selatan saat ini tengah dihebohkan dengan kasus perdagangan seks di media sosial Telegram yang disebut “Nth Room”. Ruang obrolan tersebut diketahui membagikan sejumlah video seks yang didapatkan dari para korban kejahatan seksual yang umumnya adalah gadis muda Korea Selatan. Pelanggan yang merupakan anggota grup tersebut harus membayar sejumlah uang kepada pelaku.

Mengatahui hal tersebut, Yeonwoo mengecam perbuatan itu. Mantan member Momoland ini kemudian membagikan tangkapan layar sebuah petisi untuk pemerintah di Instagram miliknya. Satu petisi meminta agar Hakim Oh dikeluarkan dari persidangan “Nth Room”. Sementara itu, petisi lain meminta penyelidikan terhadap para pelaku yang melakukan kejahatan terhadap para korban dengan membagikan informasi pribadi mereka secara online.

Namun, seorang netizen mengkritik posting Yeonwoo karena idol tersebut dianggap tak mengetahui mengenai pembagian kekuasaan pemerintah di Korea Selatan. "Apakah Anda memposting petisi jenis ini, mengingat ada pemisahan kekuasaan," ujar netizen tersebut merujuk pada fakta bahwa pemerintah Korea Selatan dibagi menjadi cabang-cabang dengan kekuasaan independen yang terpisah.

Yeonwoo kemudian menanggapi kritik tentang dugaan kurangnya pengetahuannya. "Karena saya sangat ingin perubahan yang realistis, saya mengajukan petisi untuk berpartisipasi dalam opini publik dan karena saya ingin orang yang saya cintai datang dari hati yang sama,” ujarnya yang dilansir Allkpop pada Senin (30/3).

“Jika Anda mengatakan ini karena siapa saya atau berapa usia saya, saya memiliki hak untuk menggunakan kepekaan saya dan menentukan apa yang benar dan salah karena saya seorang manusia,” tuturnya. “Saya akan menyuarakan pendapat saya, jadi jangan khawatir tentang hal itu. Apakah Anda pikir saya tidak mengetahui ini sama sekali sebelum melakukan ini.”

Yeonwoo kemudian justru menantang pengkritik tersebut untuk melakukan hal realistis demi membela hak para korban kejahatan seksual “Nth Room” Ini. “Jika Anda tahu tentang hal-hal ini, maka mari kita ajukan keluhan sipil bersama-sama,” ujarnya.

Seperti dilaporkan sebelumnya, tersangka utama yang terlibat dalam kontroversi perdagangan seks yang menakutkan ini adalah Jo Joo Bin. Pria berusia 25 tahun tersebut menggunakan nama samaran 'Baksa'.

Melalui “Nth Room”, pelaku membuka ruang obrolan melalui layanan Telegram. Di ruang obrolan tersebut, mereka berbagi foto dan video seksual para korban perempuan yang merupakan gadis di bawah umur kepada sekitar 260.000 pengguna.

Dilaporkan bahwa sebelumnya dilakukan pemerasan untuk memaksa korban melakukan tindakan tersebut. Video seks tersebut kemudian dijual kepada banyak pengguna. Jo Joo Bin bahkan mengatakan bahwa ia telah mengirim pesan ancaman kepada wartawan dan berencana untuk membunuh seorang anak.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel