Bicara Soal Korban Meninggal Akibat Covid-19, Video Luna Maya Dikoreksi Dokter Spesialis Jantung

Foto: Bicara Soal Korban Meninggal Akibat Covid-19, Video Luna Maya Dikoreksi Dokter Spesialis Jantung instagram



Video Luna Maya saat membicarakan korban meninggal dunia akibat covid-19 menuai sorotan dari seorang dokter hingga dapatkan koreksi pada beberapa poin yang disampaikan oleh narasumbernya .

Kanal247.com - Luna Maya baru-baru ini terlihat ikut membicarakan tentang pandemi covid-19 yang tengah mewabah di Indonesia. Luna terlihat berbincang dengan seorang pria yang diketahui adalah seorang dokter hewan.

Pada kesempatan itu, Luna dan sang narasumber yang bernama Drh. Moh Indro ini berbincang mengenai korban meninggal dunia akibat virus covid-19. Dokter tersebut menyebutkan jika selama ini korban meninggal akibat covid-19 memang memiliki komplikasi penyakit dan belum ada yang meninggal hanya karena terinfeksi virus corona saja.

“Dari sebagian besar korban yang meninggal itu belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena covid ini. Jadi biasanya memang ada komplikasi penyakit, ada gangguan pernafasan,” ujar Drh. Moh Indro. “Jadi kita sebaiknya tidak menguhubungkan covid-19 ini dengan kematian. Kalau dengan sakit iya, bahwa kalau kita kena.”

Namun rupanya informasi itu mendapat koreksi dari seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Respons tersebut dilontarkan oleh dokter bernama Berlian Idriansyah Idris melalui akun Twitter miliknya. “Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan di video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-CoV-2 yg menyebabkan COVID-19,” tulis dokter Berlian Idris.

Tak hanya itu, dokter Berlian Idris ini juga menuliskan beberapa poin untuk mengoreksi pernyataan dokter Moh. Indro yang diangapnya salah. Salah satunya pernyataan yang bisa membuat orang meremehkan gejala covid-19.

Bicara Soal Korban Meninggal Akibat Covid-19, Video Luna Maya Tuai Koreksi dari Seorang Dokter

Twitter

‘Kita sebaiknya tidak menghubungkan covid ini dengan kematian...’ Penjelasan poin 1, COVID-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal? Hari ini saja sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia,” cuit dokter Berlian Idris. “‘...Kalau saya kena, mungkin demam/pilek/batuk/agak2 sesak napas selama seminggu...’ Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas. Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen.

Lebih lanjut, dokter yang juga akrab disapa Bili ini juga meluruskan pernyataan yang menyebut jika covid-19 bukanlah virus yang ganas. “‘Jadi kalau Covid ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas/tdk membunuh spt yg ada di media.’ Ini jelas salah (lihat poin 1& 2) & sangat berpotensi membuat masyarakat abai, Kalaupun tidak meninggal, terjangkit COVID-19 menyakitkan. Kalau tdk berbahaya, kenapa ada PSBB?” sambung dokter Bili.

Tak hanya memberikan koreksi, dokter Bili juga menyerukan persetujuannya dengan komentar Luna Maya. Dokter Bili membenarkan kesimpulan yang diambil Luna untuk tidak panik. “ Luna menguatkan lagi bahwa yg meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yg diaminkan oleh drh. Indro. Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jgn panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tdk boleh abai. Dan jangan atas dasar yg salah,” tutup dokter Berlian Idris.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel