Live Instagram, Jerinx SID dan dr. Tirta Bahas Konspirasi Corona

Foto: Live Instagram, Jerinx SID dan dr. Tirta Bahas Konspirasi Corona Instagram



Di awal diskusi keduanya mencapai kesepakatan jika saat ini pemberitaan media jarang memberitakan hal positif mengenai kesembuhan pasien Corona dan lebih mengutamakan konten yang mendatangkan keuntungan.

Kanal247.com - Heboh "undangan" dr. Tirta kepada Jerinx SID untuk datang ke sejumlah lokasi rumah sakit di Jakarta guna melihat langsung penanganan pasien terjangkit Corona atau Covid-19 berbuntut diadakannya diskusi terbuka secara live di Instagram. Diskusi secara live di Instagram itu baru saja dilangsungkan Rabu, 29 April sekitar pukul 20.00 WIB dengan judul "Diskusi Teori Konspirasi X Realita Rumah Sakit bersama JRX dan dr. Tirta".

Setelah ice breaking satu sama lain, keduanya mulai membahas apa maksud mereka dalam diskusi ini. Jerinx lantas mengungkapkan analogi pasien Covid-19 dengan orang yang memiliki jerawat.

"Misal kalau orang sakit jantung, dia meninggal, kebetulan dia punya corona, anggaplah corona seperti, kita pakai analogi yang gampang orang visual, kita pakai jerawat. Ada orang sakit jantung, terus dia jerawat terus dia meninggal, terus sakit dia ada jerawat juga. Ada nggak narasi kalau dia punya jerawat udah pasti karena itu?," kata Jerinx.

Dalam diskusi yang berlangsung santai itu, dr. Tirta lantas menjelaskan, "Dari 20 pasien yang positif COVID, 80 persen bergejala ringan, 20 bergejala berat. Ibaratnya, analaoginya lagi naik mobil, tapi ban kita alurnya sudah halus, sudah bahaya. COVID-19 itu olinya, sisanya tergantung antibodinya. Kalau statement COVID-19 itu nggak sendirian aku setuju," jelas dr. Tirta.

Jerinx kemudian berkata, "Temen-temen saya di Italia, aman. Berita terlalu melebih-lebihkan, tahun-tahun lalu juga kematian segitu, mungkin tahun ini agak tinggi. Para manula ini terlalu banyak yang stres."

jerinx-tirta

Sumber: Instagram

dr. Tirta lantas setuju dengan pernyataan Jerinx. Menurutnya, pemberitaan media saat ini justru jarang memberikan hal positif mengenai penanganan pasien Covid-19. "Kita di sini nggak debat, judulnya diskusi. Awal mula tertarik karena konspirasi soal alasan, yang kedua soal narasi media, ibaratnya, orang naik motor ada potensi kecelakaan dan itu angka kematian tinggi. Terus yang terjadi, kalau kita naik motor belum tentu kita mati karena pakai helm, yang terjadi di COVID-19 itu ada risiko danger, yang penting adalah orang kena belum tentu mati, bisa selamat. Narasi selamat ini nggak digoreng," kata dr Tirta.

Jerinx lantas menambahkan, "Kenapa seolah-olah ada narasi, harapan itu dikubur, ketakutan itu dipupuk. Orang yang tak suka teori konspirasi karena biasanya orang yang sudah nyaman". Kembali setuju, dr. Tirta berujar, "Yang menimbulkan keresahan karena pasien nggak jujur, ada jenazah ditolak. Sampai aku merasa sendiri, pulang ke komplek diusir". Hingga kini diskusi antara Jerinx dan dr. Tirta masih dilanjutkan.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel