Ajukan Pertanyaan Soal Donald Trump ke TXT, Penyiar Berita Amerika Dikecam

Kanal247.com - Karena situasi pandemi yang melarang pertemuan publik besar-besaran, KCON menjadikan acaranya sebagai konser online dengan lineup fantastis dari banyak artis dan grup K-Pop. Sebagai salah satu grup yang tengah naik daun, TXT pun bergabung dengan lineup fantastis tersebut.

Sebagai ajang promosi acara tersebut, para member TXT pun menjadi bintang tamu di “Good Day New York” untuk pertama kalinya melalui video call. Selama wawancara mereka yang seharusnya berpusat pada acara “KCON: TACT”. Namun, penyiar berita justru bertanya mengenai insiden kampanye Donald Trump yang gagal karena sabotase para fans K-Pop dan pengguna TikTok.

“Saya harus bertanya kepada kalian, tetapi saya tidak tahu apakah kalian tahu tentang hal ini,” katanya. “Rupanya, selama akhir pekan, Presiden Amerika Serikat mengadakan kampanye besar. Dan, dia pikir satu juta orang akan hadir. Tapi, banyak penggemar K-Pop mengatakan bahwa mereka mendapatkan tiket dan menipu presiden. Apakah kalian tahu sesuatu tentang seluruh gerakan pengguna TikTok dan penggemar K-Pop yang mendapatkan tiket untuk kampanye Trump dan tidak muncul?”

Setelah mengambil waktu yang lama untuk memproses dan mendengar terjemahan dari pertanyaan itu, Yeonjun pun menanganinya dengan mengarahkan wawancara kembali ke topik seharusnya. "Kami tidak tahu. Kami baru saja bersiap untuk KCON: TACT, dan kami sedang berlatih. Itu saja,” tuturnya yang dilansir dari Koreaboo pada Selasa (23/6).

Pertanyaan tersebut lantas membuat para penggemar TXT marah. Hal ini bahkan sempat menjadi trending topik di Twittter Amerika Serikat. Penyiar berita bernama Rosanna Scotto tersebut akhirnya meminta maaf kepada penggemar di akun Twitter miliknya.

Meskipun TXT menangani pertanyaan secara profesional, pertanyaan itu tetap dianggap tidak pantas karena dua alasan. Pertama, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan tujuan wawancara. Dengan logo besar KCON: TACT yang terpampang tepat di belakang TXT, mereka tampil semata-mata dengan tujuan untuk berbicara mengenai penampilan mereka yang akan datang dan musik barunya.

Alasan kedua yang membuat fans kesal adalah kenyataan bahwa mereka adalah grup Korea. Mereka tidak memiliki kewajiban untuk berbicara tentang masalah politik Amerika Serikat, bahkan jika penggemar K-Pop memiliki keterlibatan dengan situasi tertentu.