Pernah Jadi Orang Miskin, Ruben Onsu Tak Tega PHK Karyawan

Foto:    Pernah Jadi Orang Miskin, Ruben Onsu Tak Tega PHK Karyawan Instagram



Memiliki pengalaman menjadi orang miskin dan kekurangan harta, Ruben Onsu mengaku tak sampai hati jika harus melakukan pemecatan sepihak kepada para karyawannya meskipun omset perusahaan menurun.

Kanal247.com - Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu Ruben Onsu sempat dilanda prahara kisruh soal merek dagang ayam geprek "I Am Geprek Bensu" dan "Geprek Bensu" miliknya. Meski demikian, Ruben mengaku permasalahan tersebut tidak mempengaruhi jalan bisnisnya. Diakuinya semua berjalan seperti biasanya saat pandemi berlangsung.

"Sebelum ada ginian saja sudah berdampak gara-gara Corona. Ini new normal menurut lu ngaruh? Nggak ngaruh, sama saja zaman kemarin Corona," kata Ruben di kawasan Tendean, Jakarta Pusat. "Sama saja kalau bisa dibilang," imbuhnya.

Mengenai kisruh sengketa dan harus berganti merek dagang, Ruben mengungkapkan jika para pegawainya sama sekali tidak ikut meributkannya. Semua masih bekerja sesuai dengan standartnya.

"Nggak. Saya demi Allah nih ya. Semua oke. Mereka sama sekali nggak ada yang, 'Pak, kita gini saja. Gini, gini'. Nggak ada sama sekali," kata Ruben. "Makanya yang saya bilang, yang saya ciptakan di lingkungan saya itu ya bukan mendendamnya, bukan membencinya, tapi semuanya harus berdasarkan fakta," tegasnya.

Diakui oleh Ruben bahwa pemasukan perusahaan memang menurun hingga 70 persen. Meski demikian, Ruben bersyukur perusahaannya tetap bertahan ditengah panndemi saat ini.

"Nah kalau ditanya lagi ke saya, 'gimana sih perasaan lo', ya memang kita semua lagi susah. Negara kita ini lagi susah. Bahkan ada beberapa perusahaan yang sudah mengurangi karyawan," kata Ruben. "Saya alhamdulillah sampai saat ini, MOP (Media Onsu Perkasa) masih bertahan," imbuh Ruben.

Pernah merasakan kekurangan harta, Ruben mengungkapkan dirinya tidak sampai hati jika harus merumahkan karyawan. Ketika HRD menyarankan merumahkan karyawan dalam jumlah besar, Ruben pun langsung sedih dan menangis.

"Jadi, kamu percaya nggak, saya lebih menangis ketika mendengarkan kata-kata dari HRD, 'harus ada yang kita kurangi, Pak.' Di situ hancurnya hati saya, karena (membayangkan) gimana ya lo ngabarin istri lo, gimana ya lo, yang lo tuh jadi tulang punggungnya. Dan gue tuh pernah jadi orang miskin," ungkap Ruben. "Jadi gue nggak kebayang, gue pengin tahu lo pas pulang tuh gimana," pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel