Nate Matikan Kolom Komentar di Berita Hiburan, Begini Reaksi K-Netz

Foto: Nate Matikan Kolom Komentar di Berita Hiburan, Begini Reaksi K-Netz



Menyusul portal berita lain, Nate baru saja mengumumkan bahwa mereka juga akan mengambil langkah tersebut pada artikel hiburan mulai 7 Juli mendatang. Netizen Korea pun mengungkapkan berbagai tanggapan.

Kanal247.com - Beberapa idol maupun artis Korea Selatan diketahui mengalami ganngguan psikologis. Selain karena masalah internal, sejumlah idol juga diketahui sempat merasakan depresi karena komentar jahat para netizen Korea. Usai meninggalnya Sulli dan Goo Hara yang diduga bunuh diri karena komentar jahat netezen, sejumlah pihak pun menuntut agar portal berita online menutup kolom komentarnya.

Menyusul portal berita lain, Nate baru saja mengumumkan bahwa mereka juga akan mengambil langkah tersebut pada artikel hiburan mulai 7 Juli mendatang. “Pengguna telah menyatakan keprihatinan mereka atas penggunaan negatif komentar pada artikel berita hiburan, yang bertentangan dengan penggunaan positif yang dimaksudkan yang menunjukkan dukungan untuk program televisi atau selebritas,” ujar pihak portal berita itu yang dilansir Soompi pada Rabu (1/7). Mempertimbangkan pendapat ini, Nate News akan menutup layanan komentar pada artikel berita hiburan mulai 7 Juli."

Fitur komentar sendiri masih tersedia pada jenis artikel berita lain. Sementara itu, riwayat komentar pengguna juga sekarang dapat dilihat oleh semua orang. Sebelumnya, pengguna dapat memutuskan apakah mereka ingin halaman komentarnya dilihat oleh khalayak umum atau tidak. Mengetahui hal ini, netizen Korea pun mengungkapkan berbagai tanggapan. Sebagian tak setuju karena merasa kebebasan mereka dibatas. Namun, sejumlah netizen menyetujui ide ini karena komentar berbahaya dapat berakibat buruk.

"Saya merasa bahwa kebebasan berbicara terbatas,” ujar seorang netizen yang dilansir dari Allkpop pada Rabu (1/7). "Apakah mereka gila? Sepertinya mereka mencoba untuk menindas kebebasan berbicara kita. Ini membatasi tempat di mana suara rakyat dapat didengar,” imbuh lainnya. "Bukan kebebasan berbicara jika itu menyebabkan orang lain terluka atau bahkan mati,” balas netizen lain.

"Kebebasan berbicara bukan untuk menusuk orang menggunakan ujung jarim,” kata yang lain. "Mereka seharusnya mengubah bagian komentar agar orang-orang memposting dengan nama asli mereka sebagai gantinya,” kata netizen lain. “Tidakkah seharusnya mereka menemukan cara yang lebih baik untuk menangkap orang yang menulis komentar jahat?”

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel