Bioskop dan Syuting Film Kembali Beroperasi, Ini Cara Joko Anwar Terapkan Rapid Test Selama Produksi

Foto: Bioskop dan Syuting Film Kembali Beroperasi, Ini Cara Joko Anwar Terapkan Rapid Test Selama Produksi Instagram



Joko Anwar ikut menanggapi soal rencana pemerintah untuk kembali membuka bioskop sekaligus mengizinkan produksi film. Joko pun memiliki cara untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kanal247.com - Pemerintah Indonesia akhirnya resmi mengeluarkan izin untuk produksi film. Kabar bahagia tersebut langsung disambut positif oleh sutradara ternama, Joko Anwar. Meski begitu, Joko mengungkapkan bahwa produser bersama rumah produksi dan para pekerja di lapangan harus tetap menerapkan protokol kesehatan saat proses syuting berlangsung.

"Tentunya industri film adalah industri yang real," ungkap Joko Anwar pada Selasa (7/7) seperti dilansir dari Kapanlagi. "Artinya ada orang-orang yang bekerja dan hidup dari industri ini."

Selain itu, Joko menyebut ada banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari industri film di Indonesia. Oleh sebab itu, Joko merasa industri ini harus segera kembali jalan dengan perlindungan protokol yang baik.

"Tapi harus ada protokol untuk melindungi semua ini, dengan ada protokol kesehatan dari pemerintah produser dan rumah produksi harus lebih memperhatikan lagi," tutur Joko. "Karena protokol dari pemerintah kan umum jadi harus ada detail-detail yang di atur."

Saat ini, Joko mengaku sudah mulai melakukan banyak persiapan untuk syuting film terbarunya. Ia juga mengungkap dirinya sudah menerapkan rapid test sejak pra produksi. Seperti anjuran dalam aturan Diparekraf, Joko juga menerapkan rapid test setiap dua minggu secara berkala dalam produksi filmnya nanti.

"Kalau kita rapid test sebelum persiapan. Beberapa hari lalu sebelum mulai persiapan karena tentunya kita enggak bisa sekali aja," ujar Joko. "Rapid 14 hari sekali, rapid kita lakukan saat persiapan kalau hasilnya reaktif kita lanjutkan dengan PCR test gitu. Kalau ternyata positif ya dia harus karantina 14 hari, enggak boleh ikut kegiatan."

Sementara itu, bioskop kabarnya akan kembali dibuka. Joko pun mengaku tak masalah apabila nantinya kebijakan tersebut benar diterapkan. Namun, Joko beranggapan bahwa pembatasan penonton tetap diperlukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19.

"Dengan adanya pembatasan bioskop emang harus ada jaga jarak sih. Jadinya bisa jadi mempengaruhi penjualan tiket ya," kata Joko. "Tapi selama ini kita lihat occupancy rate atau tingkat keterisian bioskop juga jarang lah sampai 100 persen."

Menurut Joko, pembukaan bioskop harus diterima suka atau tidak, mengingat Indonesia baru saja menerapkan sistem new normal. Di sisi lain, Joko mengaku tak ada filmnya yang siap tayang ketika bioskop di Indonesia kembali beroperasi.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel