Merasa Disindir Hotman Paris Soal Remehkan Corona, Jerinx SID Beri Balasan Menohok

Foto: Merasa Disindir Hotman Paris Soal Remehkan Corona, Jerinx SID Beri Balasan Menohok Instagram



Hotman Paris rupanya sedang menyindir pemusik dari Bali terkait pandemi Covid-19. Jerinx SID lantas muncul dengan balasan yang menohok usai Hotman disebut menyindir dirinya.

Kanal247.com - Hotman Paris Hutapea memang menjadi salah satu figur publik yang kerap menanggapi soal wabah virus corona. Hotman juga sempat menyinggung kebijakan-kebijakan pemerintah soal virus Covid-19 yang ada di Indonesia.

Belum lama ini, Hotman kembali mengunggah soal pandemi Covid-19. Dalam unggahan itu, Hotman menyertakan foto pemberitahuan dari brand fashion ternama dunia yang memutuskan untuk menutup toko mereka di Jakarta untuk sementara waktu.

Pihak brand tersebut rupanya berusaha untuk mencegah penularan wabah Covid-19 sesuai dengan protokol kesehatan dari pemerintah. Dalam keterangannya, Hotman juga menyindir pemusik yang berdemo untuk menolak adanya rapid test di Bali.

"Agar oknum pemusik di Bali baca postingan ini! Masih tdk percaya ada ancaman corona?" tulis Hotman pada hari ini, Selasa (28/7).

Posting sindiran Hotman itu rupanya langsung mendapat balasan dari Jerinx SID. Perlu diketahui, Jerinx sempat dianggap sebagai provokator adanya demo penolakan rapid test di Bali.

Merasa Disindir Hotman Paris Soal Remehkan Corona, Jerinx SID Beri Balasan Menohok

Instagram

Jerinx lantas memberi penjelasan panjang lebar kepada Hotman mengenai alasannya menolak rapid test. Jerinx juga menautkan video yang mendukung pernyataannya.

"HI semua. Saya JRX musisi yg dimaksud bang Hotman di captionnya. Bang Bang... I thought you are SMART, sir! Saya dan anda sama-sama berkulit gelap kan?" komentar Jerinx. "Nah. Statemen dokter dari Afrika ini memperkuat fakta jika kurikulum kedokteran global memang dirancang utk menciptakan pola pikir yg sangat patuh thd 'sistem', dan utk selalu bermain aman."

"Ketika tiba di masa krisis spt sekarang, dokter pun dipaksa menjadi 'mesin' yg bekerja hanya sesuai sistem. Problemnya adalah kerangka sistem tsb merupakan hasil kerjasama Big Pharma, Politisi, Institusi Kesehatan & Ilmuwan yg sangat rentan thd konflik kepentingan," sambung Jerinx. "Sumpah makin kasihan saya sama dokter-dokter yg beneran tulus & berjuang mati-matian agar tetap menjadi manusia ketika semua kawan-kawannya menjadi robot."

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel