ProAktif Sambut Niat Damai Syakir Daulay, Ungkap Bakal Jual Akun YouTube dengan Harga Fantastis

Foto: ProAktif Sambut Niat Damai Syakir Daulay, Ungkap Bakal Jual Akun YouTube dengan Harga Fantastis Instagram



Syakir Daulay hingga kini masih berkonflik dengan ProAktif. Pihak Syakir pun berniat mengambil jalan damai, namun ProAktif mengajukan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi Syakir.

Kanal247.com - Pihak Syakir Daulay ingin mengajak damai dan kembali melaksanakan kerja sama dengan label ProAktif. Mengetahui hal tersebut, pihak ProAktif menyambut baik niat damai pihak Syakir. Meski begitu, Agi Sugiyanto, pemilik sekaligus pimpinan ProAktif mengajukan beberapa syarat.

"Pihak Pak Sugiyanto boleh saja (kembali kerja sama)," kata Abdul Fakhridz, kuasa hukum ProAktif usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (29/9) seperti dilansir dari Suara. "Yang penting ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk bisa kerjasama lagi."

Syarat tersebut juga sudah disampaikan kepada tim kuasa hukum Syakir. Sayangnya, pihak ProAktif hingga kini masih belum menerima jawaban dari tim kuasa hukum lelaki berusia 18 tahun tersebut.

"Syarat-syarat sudah kita sampaikan kepada mereka," ucap Abdul Fakhridz. "Mungkin masih dipertimbangkan lah apakah diterima atau tidak. Kalau tidak diterima otomatis mediasi gagal."

Selain itu, jika Syakir memilih untuk tidak lagi bekerja sama, pihak ProAktif pun rela melepasnya. Bahkan, akun YouTube yang menjadi sengketa bisa kembali dimiliki Syakir dengan ketentuan harus membelinya.

"Dia nggak mau kerja sama, ya silakan baik-baik. Kalau dia mau akun youTube-nya, beli kembali karena sampai saat ini akun YouTube-nya masih menjadi milik kita," papar Abdul. "Kalau dia ingin mengelola sendiri ya udah beli lagi."

Lebih lanjut, ProAktif memastikan akan menjual akun YouTube tersebut dengan harga yang tidak murah. Abdul pun menyebut bahwa harga bisa sampai miliaran rupiah.

"Harganya cukuplah karena akun YouTube itu sudah cukup punya nilai ekonomisnya. Tidak mungkin kita menjual dengan angka segitu (Rp 200 juta)," tutur Abdul. "Satu bulan saja kita pernah menghasilkan Rp 200 juta kok."

"Bisa lebih dari itu. Yang namanya kita harga jual. Bisa seperti itu lah (miliaran rupiah). Satu bulan kalau Rp 200 juta kita kalikan itu," pungkas Abdul. "Waktu bulan Mei kalau kita kelola secara profesional itu Juni, Juli, Agustus kan sudah menggulung. Kalau Rp 200 juta rugi kita. Itu namanya bukan bisnis."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel