Jae DAY6 Ngaku Salah Pasca Beri Komentar Tak Pantas Menyangkut Neurodiversity

Foto: Jae DAY6 Ngaku Salah Pasca Beri Komentar Tak Pantas Menyangkut Neurodiversity Pinterest



Penggemar K-Pop kembali dihebohkan dengan komentar dari salah satu member DAY6 yakni Jae. Komentarnya yang menyorori neurodiversity dengan cepat tuai kontroversi.

Kanal247.com - Nama Jae salah satu member DAY6 kembali menjadi perbincangan hangat. Belum lama ini, ia menuai kontroversi karena dianggap memberikan komentar tak pantas menyangkut masalah nueorodiversity. Neurodiversity sendiri adalah istilah yang merujuk pada keragaman saraf.

Neurodiversity adalah istilah yang diciptakan sosiolog Judy Singer pada akhir 90-an. Wired melansir, Singer yang juga berada dalam spektrum autisme berharap dapat mengalihkan fokus wacana mengenai cara berpikir dan belajar yang tak biasa, menjauh dari anggapan bahwa itu merupakan kekurangan, gangguan, dan cacat. Beberapa aktivitas gerakan ini memandang bahwa mereka yang didiagnosa dengan ADHD, bipolar, disleksia, dan sindrom kejiwaan, intelektual serta emosional lain selayaknya diperlakukan apa adanya.

Jae telah menimbulkan kontroversi saat dia membuat komentar sarkastik tentang neurodiversity. Ketika seorang pengguna mengatakan bahwa dia adalah seorang neurodivergent (pengidap "gangguan" saraf). Jae langsung menanggapi cuitan netter tersebut dengan kata-kata yang tak pantas.

"Sama? ADHD dan kecemasan sosial?," tanya Jae dalam cuitannya namun kini telah dihapus. Dalam tweet lain dia juga menulis, "Setelah berada di peron ini, saya menyadari bahwa beberapa kereta api membatalkan kereta bahkan tanpa mendapatkan cerita lengkap untuk hiburan mereka. Permintaan maaf kepada siapa pun yang benar-benar tersinggung, tidak ada kerugian yang dimaksudkan. Untuk kereta, tolong berhenti mengikuti. Anda tidak diterima di sini, Semoga hari Anda menyenangkan!."

Jae DAY6 Ngaku Salah Pasca Beri Komentar Tak Pantas Menyangkut Neurodiversity

Twitter

Sadar bahwa apa yang diungkapkan itu langsung menjadi kontroversi, Jae akhirnya meminta maaf. Pada Senin (12/10), ia mengaku bersalah dan mencoba memahami kenpaa banyak orang yang terluka karena cuiatannya tentang neurodiversity. Ia meminta maaf dengan tulus dan berusaha untuk lebih banyak belajar di masa depan.

"Setelah meneliti lebih lanjut topik Neurodiversity, saya mulai memahami mengapa orang terluka karena ketidakpekaan saya terhadap topik tersebut," tulis Jae. "Saya dengan tulus meminta maaf karena bertindak seperti yang saya lakukan sebelum benar-benar memahami. Terima kasih atas pendidikannya dan saya akan mencoba untuk lebih memperhatikan situasi semua orang di masa depan."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel