Pindah ke Bali, Jessica Iskandar Akui Sempat Kesepian Hingga Nangis Setiap Malam Selama 3 Bulan

Foto: Pindah ke Bali, Jessica Iskandar Akui Sempat Kesepian Hingga Nangis Setiap Malam Selama 3 Bulan instagram



Curahkan isi hati di hadapan Ayu Dewi, Jessica Iskandar blak-blakan ceritakan sering merasa kesepian hingga menangis setiap malam selama 3 bulan sejak pindah ke Bali.

Kanal247.com - Jessica Iskandar diketahui memboyong putra semata wayangnya yakni El Barack untuk pindah dan menetap di Bali. Keputusan Jedar tersebut sempat membuat fans terkejut lantaran kabar itu diumumkan Jedar tak lama setelah kandasnya jalinan asmara dengan Richard Kyle.

Baru-baru ini Jessica Iskandar pun menceritakan soal kehidupan barunya selama tinggal di Pulau Dewata kepada Ayu Dewi. Salah satunya soal perasaan kesepian yang ia rasakan sejak pindah ke Bali.

“Paling merasa kesepian jam-jam berapa?” tanya Ayu Dewi, dikutip dari saluran YouTube MrsAyuDewi, Kamis (10/12). “Enggak lama sih merasa kesepian paling dari jam 6 pagi sampai jam 10 malam,” jawab Jessica Iskandar.

Jedar lantas menjelaskan jika hal itu terjadi karena proses perubahan yang memang harus ia lewati. “Karena perubahan dari kebiasaan, kan terbiasa ada yang menemani. Itu kan butuh proses, tapi kan proses itu aku terima dengan ikhlas,” ujar Jessica Iskandar.

Tak hanya itu, Jessica Iskandar juga mencurahkan isi hatinya dan mengaku sempat drop. Bahkan karena hal itu juga ia sampai kehilangan rasa percaya diri selama dua bulan.

“(Rasanya)Drop, jadi nggak pede kan. Sempat nggak pede selama 2 bulan. Udah enggak pede, udah enggak kepikiran juga mau ngapa-ngapain gitu," tutur Jedar. "Apa jadi pengin di kamar aja?" tanya Ayu. "Enggak juga, enggak bisa. Kan ngurus anak. Lu keliatan gila, anak lu liat. Dia tambah stres, ya kan?” sambungnya.

Mengingat kembali momen itu, Jedar mengaku bahwa awalnya ia sampai menangis setiap malam hingga 3 bulan lamanya. Namun lambat laun Jedar menyadari bahwa ia harus bangkit dari kesedihannya. Salah satu cara Jedar menyalurkan kesedihan itu rupanya adalah dengan menuliskannya ke dalam sebuah buku.

“Awalnya tiga bulan tuh aku masih tiap malem (nangis). Setelah itu, aku udah mulai 'Wah gila gue enggak bisa gini terus'. Kan aku niatnya mau sembuh, niatnya bisa sehat lagi. Kalau nangis-nangis doang, kelamaan juga jadinya enggak bagus kan. Akhirnya aku nulis buku sekarang," pungkas Jedar. "Tapi buku ini enggak bakal aku rilis. Buku ini tuh kayak aku ngomong sama Tuhan,” pungkasnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel