Ikut Berduka, Ibu Pevita Pearce Siap Bantu Lakukan Investigasi Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Foto: Ikut Berduka, Ibu Pevita Pearce Siap Bantu Lakukan Investigasi Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Instagram



Ibunda Pevita Pearce, Ernie Auliasari, ikut berduka atas tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ernie kemudian mengaku akan membantu pihak korban untuk menginvestigasi penyebab pesawat itu jatuh.

Kanal247.com - Tragedi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 beberapa waktu lalu telah menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Salah satu orang yang merasakan duka mendalam tersebut adalah ibunda Pevita Pearce, Ernie Auliasari.

Ernie yang merupakan seorang pengacara pun menawarkan bantuan kepada pihak keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia pun siap membantu keluarga korban klaim asuransi kecelakaan hingga ke Amerika.

Untuk diketahui, pesawat Sriwijaya Air Boeing 737-500 yang jatuh di Kepulauan Seribu itu dibuat di Amerika Serikat. Ernie menjelaskan pihaknya dapat membantu melakukan klaim asuransi dengan melakukan investigasi agar penyebab kecelakaan dapat diketahui.

"Melalui investigasi dan klaim, kami akan tahu sebab kecelakaan itu," ungkap ibunda Pevita Pearce pada Jumat (15/1) seperti dilansir dari MataMata.

Selain itu, investigasi tersebut akan dialamatkan kepada beberapa pihak terkait. Bukan hanya maskapai, namun pihak Ernie akan menginvestigasi tempat dibuatnya pesawat Boeing 737-500 tersebut.

"Untuk sekarang pihak yang bertanggung jawab adalah maskapai, kedua pihak pabrik, ketiga pihak pemilik dari pesawat," kata Ernie. "Seandainya pesawat itu disewa, tentu ada si penyewa. Misalnya disewa lima atau 10 tahun, dia pun akan bertanggung jawab."

Setelah investigasi tersebut selesai, pihak keluarga dapat mengklaim asuransi. Ernie pun menyarankan agar pihak korban dapat mempertimbangkan klaim asuransi dari maskapai. Sebab, asuransi atas kecelakaan pesawat ini bisa diurus kepada pihak pusat dengan nominal melebihi ketentuan di Indonesia, Rp 1,25 miliar.

"Kalau di sini kita lakukan klaim, (besaran asuransi) akan tergantung dari masing-masing status sosial dan pekerjaan keluarga juga tanggungan," tutur Ernie. "Paling minimal itu tiga hingga lima kali lipat. Tapi mudah-mudahan ini bisa lebih supaya bisa membantu keluarga."

Lebih lanjut, Ernie mempersilakan keluarga korban untuk memilih jalur klaim asuransi. Pihak korban cukup memilih klaim asuransi dari maskapai atau berjuang bersamanya dan tim untuk mengusut kasus ini hingga ke pusat. Hingga saat ini, Ernie mengatakan sudah ada beberapa keluarga korban Sriwijaya Air yang mendiskusikan hal ini bersama timnya.

"Kalau ambil dari maskapai, selesai, sampai di situ. Tapi kalau diserahkan kuasa, pengacara kami akan ke pihak terkait untuk dimintai pertanggung jawaban, mendapat kompensasi lebih," pungkas Ernie. "Sudah ada beberapa yang bicara dan ingin dengar lebih jauh. Karena masih bersedih, jadi mereka masih menunggu proses dari maskapai."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel