Jenita Janet Ogah Bagi Harta Dengan Mantan Suami

Foto:  Jenita Janet Ogah Bagi Harta Dengan Mantan Suami Instagram



Dalam sidang harta gono-gini yang masih berlangsung saat ini, Jenita Janet menegaskan harta yang dimilikinya murni dari hasil kerja kerasnya dan tidak ada andil dari mantan suami.

Kanal247.com - Selasa, 2 Februari digelar sidang gugatan harta gono-gini yang diajukan oleh mantan suami Jenita Janet, Alief Hedy Nurmaulid. Dalam sidang yang digelar di Pengadilan Agama Bekasi itu, memiliki agenda pembuktian surat-surat terkait perkara dari pihak Jenita Janet.

Sidang dihadiri oleh kuasa hukum kedua belah pihak. Kuasa hukum Jenita Janet, Rangga B Rikuser dan Yopi Enanda bersikeras mempertahankan karta yang diperoleh Jenita Janet selama menikah dengan Alief. Harta tersebut murni dikumpulkan oleh Jenita Janet sendiri selama bekerja sebagai penyanyi.

Alief sendiri juga tidak memiliki pekerjaan sehingga seharusnya tidak menggugat harta gono-gini. Pihak Jenita Janet pun berharap ada keadilan dari majelis hakim untuk tidak membagi rata harta tersebut. "Terkait dengan proses ini, karena kedudukan klien ini adalah yang bekerja, yang mencari nafkah, jadi minta keadilan dari majelis hakim," jelas Yopi Enanda.

Namun kuasa hukum dari pihak Alief Hedy bersikukuh memperjuangkan harta gono-gini karena harta berupa barang yang dikumpulkan atau dibeli selama pernikahan adalah milik bersama.

"Kalau kita lihat runtutan dari seluruh harta-harta yang kami gugat dilihat dari proses pembeliannya, dilihat dari perjanjian kreditnya, semua itu diperoleh selama mbak Janet menikah dengan mas Alif, artinya bahwa itu adalah harta bersama yang dibagi sama rata," jelas kuasa hukum Alief, Marloncious Sihaloho. "Mau belinya pakai uang siapa, nyicilnya pakai uang siapa, itu tetap harta bersama," lanjutnya.

Dalam sidang tersebut, Alief menggugat harta gono-gini berupa dua rumah, satu apartemen di Bandung, dan dua mobil, termasuk mobil yang sering dipakai Jenita Janet.

Dalam suatu kesempatan, Alief mengaku menyesal dulu terlalu memanjakan mantan istrinya. "Waktu bercerai, dia selalu bilang, 'saya ingin bahagia, saya ingin bahagia'. Saya berpikir, 'bahagia apa, saya kurang apa'. Setiap 24 jam saya selalu sama dia. Tiap pagi saya bikinin minuman, malam saya pijetin sebelum tidur karena dia kan punya maag. Tiap malam selalu saya pijetin. Demi Allah selama bertahun-tahun dari awal nikah," jelas Alief Hedy.

"Saya pijetin sampai dia ketiduran. Saya urus semuanya. Jujur saya akui kesalahan terbesar saya terlalu memanjakan dia. Sehingga dia-nya tidak berfungsi sebagai seorang istri, tidak bisa menghargai seorang suami. Di situ kesalahan besar saya. Karena saya terlalu (menjadikan) kayak anak balita kalau ke dia itu."

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel