Terungkap, Lagu-Lagu BTS Ternyata Penuh Teori Psikologis

Foto: Terungkap, Lagu-Lagu BTS Ternyata Penuh Teori Psikologis INSTAGRAM



Musik dan lagu-lagu BTS ternyata memiliki sisi psikologi di baliknya. Hal ini diungkapkan oleh penulis asal Korea Kim Hyeon Gyeong yang telah mengikuti grup ini sejak awal debut.

Kanal247.com - Penulis Kim Hyeon Gyeong akhirnya merilis sebuah buku berjudul "Thanks To BTS, The Start Of The Youth Psychology Class". Buku ini menjelaskan teori psikologis yang berbeda kepada kaum muda dengan menggunakan musik dan lirik BTS.

Kim Hyeon Gyeong telah mengikuti grup beranggotakan 7 orang ini sejak mereka debut pada tahun 2013. Ia mengungkapkan bahwa semakin pendengar musik mendengarkan dan membedah lirik BTS sepotong demi sepotong, lirik itu menjadi lebih bisa diterima karena meninggalkan kesan yang sangat besar di benak pendengarnya.

Faktor terbesar yang menarik Kim Hyeon Gyeong untuk mengulik tentang BTS adalah fakta bahwa lirik lagu grup ini semuanya memiliki makna psikologis di baliknya. Ini mengejutkannya karena bukanlah tugas yang mudah untuk dapat menangani subjek yang sulit seperti psikologi dan mengekspresikan sesuatu melalui lirik musik mainstream.

Kim Hyeon Gyeong menuliskan sub judul di babnya seperti "Real Me, Real Love" yang mengulik lagu "Intro: Boy Meets Evil", "Reflection (RM)", "Epiphany", "IDOL", dan "Answer: Love Myself". Lalu ada pula yang berjudul "No one’s wrong. No one is left alone” yang akan mengulik lagu "Mikrokosmos", "Friends", "ON", "Outro: EGO", dan "Dynamite".

Hanya dengan melihat beberapa daftar isi, pembaca dapat melihat bahwa seluruh diskografinya didasarkan pada teori-teori psikologis seperti Carl Gustav Jung. Kim Hyeon Gyeong berkata, "Salah satu perbedaan paling signifikan dalam musik BTS adalah hal ini dapat menangkap pertumbuhan mereka sebagai 'manusia' berdasarkan siklus hidup mereka melalui musik."

"Musik mereka diakui seperti itu tidak hanya karena mereka adalah grup pria yang tampan. Tetapi juga sebagai pembimbing bagi remaja yang berbagi pandangan dunia dan ingin berkembang. Untuk alasan itu, musik BTS dikatakan memiliki sifat epik dan kepekaan dalam konten mereka," lanjutnya.

Di samping itu, Kim Hyeon Gyeong tenggelam dalam K-Pop dan budaya musik Korea sejak usia dini karena orangtuanya adalah penggemar berat musik pop Korea. Setelah mendengar semua jenis musik serta penyanyi yang berbeda, dia bertemu dengan Seo Taiji. Sejak saat itu sang penyanyi kemudian menjadi mentor dan panutan dalam hidup Kim Hyeon Gyeong.

Namun seiring berjalannya waktu, era Seo Taiji berakhir dan perlahan-lahan Kim Hyeon Gyeong mendengarkan musik-musik grup idol. Saat itulah ia menemukan BTS dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama. Ia merasakan perasaan yang sama ketika dia mengetahui tentang Seo Taiji.

Sementara itu, buku ini masih tersedia dalam bahasa Korea. Penggemar internasional berharap mereka akan segera merilis versi bahasa Inggris. "Aku berharap versi bahasa Inggris segera diterbitkan karena aku sangat menginginkan itu," ujar salah satu penggemar. "Aku sangat tertarik dengan buku ini, apakah versi bahasa Inggrisnya masih lama? Tidak sabar menunggunya!" ungkap penggemar lainnya.

Komentar Anda

Tags

Rekomendasi Artikel