Drama Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In 'Snowdrop' Dituduh Menyimpang Sejarah, JTBC Beri Klarifikasi

Foto: Drama Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In 'Snowdrop' Dituduh Menyimpang Sejarah, JTBC Beri Klarifikasi Instagram



Belum resmi ditayangkan, drama 'Snowdrop' yang dibintangi Jisoo BLACKPINK ini telah menuai kontroversi karena dituduh akan menyimpang dari sejarah. Mengatasi persoalan ini, pihak JTBC secara tegas memberi pernyataan resminya.

Kanal247.com - Drama terbaru yang dibintangi Jisoo BLACK PINK dan Jung Hae In "Snowdrop" (judul terjemahan) belum resmi ditayangkan. Namun, drama ini dicurigai memiliki penyimpangan sejarah karena subjek drama tersebut.

"Snowdrop" ini mengambil latar waktu di Seoul pada tahun 1987 yang mengisahkan tentang Soo Ho (Jung Hae In), seorang mahasiswa di universitas bergengsi yang suatu hari masuk ke asrama wanita dengan berlumuran darah. Lalu juga ada Young Cho (Jisoo), mahasiswa yang menyembunyikan Soo Ho dan merawat lukanya meski menghadapi bahaya dan pengawasan ketat.

Seperti sebelumnya, kecurigaan ini mulai muncul karena imbas "Joseon Exorcist" yang baru-baru ini menghentikan penayangan karena dianggap telah menyimpang sejarah Korea. Pasca drama SBS "Joseon Exorcist" mendapat kecaman karena menggunakan alat peraga Tiongkok dalam set drama di periode Joseon, netizen mulai mengkritik drama lain karena distorsi (penyimpangan) sejarah.

Tidak hanya itu, "Joseon Exorcist" dikecam karena menerima penempatan produk dari perusahaan Tiongkok. Kritik ini juga terkait dengan gesekan politik dan budaya baru-baru ini antara Korea dan Tiongkok atas elemen budaya tradisional Korea.

Netizen mulai mengkritik "Snowdrop" setelah bagian dari sinopsis mulai beredar secara online. Menurut sumber tersebut, pemeran utama pria adalah mata-mata yang menyusup ke gerakan aktivis, sedangkan karakter pria lainnya adalah pemimpin tim di Badan Perencanaan Keamanan Nasional (NSP) namun digambarkan lugas dan adil.

Di tahun 1987 merupakan tahun yang bersejarah dalam gerakan demokrasi populer Korea Selatan yang mengarah pada pembentukan republik saat ini. Badan Perencanaan Keamanan Nasional akan menjadi bagian dari rezim otoriter pada saat itu. Menanggapi hal ini, pihak JTBC merilis pernyataan resmi pada Jumat (26/3).

"Ini adalah pernyataan JTBC tentang kontroversi seputar drama 'Snowdrop'. 'Snowdrop' bukanlah drama yang meremehkan gerakan pro-demokrasi atau mengagungkan menjadi mata-mata atau bekerja untuk NSP. 'Snowdrop' adalah komedi hitam yang menyindir pemilihan presiden yang terjadi pada 1980-an di bawah rezim militer selama ketegangan Utara-Selatan di semenanjung Korea. Ini juga merupakan melodrama tentang pria dan wanita muda yang menjadi korban dari situasi itu," tutur pihak JTBC.

Drama Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In \'Snowdrop\' Dituduh Menyimpang Sejarah, JTBC Beri Klarifikasi

Sumber: Twitter

"Kami menerima berbagai macam kritik setelah kalimat tertentu diambil di luar konteks dari bagian sinopsis yang tidak lengkap yang bocor secara online, tetapi semua ini didasarkan pada spekulasi belaka. Khususnya, tuduhan tentang drama tersebut akan menunjukkan mata-mata Korea Utara yang memimpin gerakan pro-demokrasi ," lanjut pihak JTBC.

"Atau tuduhan jika drama ini membuat seorang aktivis mahasiswa menjadi karakter. Atau tuduhan jika drama yang mengagungkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional. Padahal tidak hanya berbeda dari alur cerita yang sebenarnya dan juga jauh dari niat staf produksi," tutur pihak JTBC.

"Kami menegaskan kembali bahwa tuduhan yang beredar tentang 'Snowdrop' tidak terkait dengan alur cerita sebenarnya dari drama atau niat staf produksi. Kami meminta pemirsa untuk menahan diri dari spekulasi sembrono tentang sebuah drama yang bahkan belum terungkap," ungkap pihak JTBC.

Sementara itu, "Snowdrop" akan dijadwalkan tayang perdana pada paruh kedua tahun 2021. Drama ini disutradarai dan ditulis oleh pencipta "SKY Castle" JTBC. Selain Jisoo dan Jung Hae In, drama ini juga dibintangi oleh Kim Hye Yoon, Jang Seung Jo, Yoon Se Ah, Jung Yoo Jin dan Yoo In Na.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel