JTBC Sudah Klarifikasi Drama Jisoo BLACKPINK-Jung Hae In 'Snowdrop', Netizen Tetap Tak Setuju

Foto: JTBC Sudah Klarifikasi Drama Jisoo BLACKPINK-Jung Hae In 'Snowdrop', Netizen Tetap Tak Setuju Instagram



Drama 'Snowdrop' yang dibintangi oleh Jisoo BLACKPINK dan Jung Hae In dituduh akan menyimpang dari sejarah Korea sejak sinopsis drama dibagikan. Meski pihak JTBC telah mengklarifikasi, netizen tetap tidak menyetujui pernyataan tersebut.

Kanal247.com - Menyusul pernyataan resmi JTBC mengenai kekhawatiran seputar drama "Snowdrop" yang dibintangi Jisoo BLACK PINK dan Jung Hae In, sebagian warga Korea menjadi semakin marah dengan penjelasan yang diberikan oleh saluran penyiaran. Di forum online populer Reddit, seorang pengguna membagikan postingan menyeluruh yang menjelaskan mengapa orang Korea percaya bahwa mereka harus memboikot drama tersebut.

Seorang pengguna di Reddit dengan nama akun @yuran0925 mengunggah tulisannya pada 26 Maret 2021 dengan menguraikan drama ini patut dicurigai dan mengapa tidak boleh disebut sebagai komedi. Ia menjelaskan panjang lebar tentang plot drama.

"Drama ini tentang peristiwa mengerikan yang terjadi pada akhir 1980-an ketika Korea Selatan berada di bawah seorang diktator berdasarkan kekuatan militernya. Diktator ini membunuh ratusan siswa yang melakukan unjuk rasa melawannya serta menyebut mahasiswa tersebut mata-mata dari Korea Utara," tulis pemilik akun @yuran0925.

"Seseorang yang mengerikan ini sudah tua dan masih hidup. Ia memiliki banyak pengikut yang masih percaya bahwa mahasiswa tak berdosa yang hanya menginginkan demokrasi ini adalah mata-mata. Plot utama 'Snowdrop' adalah tentang seorang siswa muda yang menyelamatkan seorang pengunjuk rasa yang sebenarnya adalah mata-mata rahasia. Kedengarannya akrab? Seharusnya begitu, karena yang saya jelaskan di atas," lanjut pemilik akun @yuran0925.

"Inilah yang diklaim oleh mantan Presiden Chun Du Hwan, [dalam pembelaannya] membunuh ratusan siswa yang tidak bersalah. Drama ini hanya akan membenarkan tindakan dan perkataannya. Drama ini harus dihentikan. Ini bukan masalah yang bisa dianggap enteng, dimana korban dan pelanggar masih hidup," ungkap @yuran0925.

"Sekali lagi, ini terjadi pada akhir 1980-an, yang hanya 30-40 tahun yang lalu. Banyak orang Korea, termasuk orangtua saya dengan jelas mengingat peristiwa mengerikan ini dan bagaimana diktator ini disingkirkan dari kantor," tutur @yuran0925.

"Warga Korea ingin drama ini berhenti syuting karena mungkin meremehkan gerakan yang dilakukan orang Korea untuk demokrasi sejati di tahun 1980-an, dan betapa buruknya pemerintah saat itu. Korea Selatan adalah negara yang memiliki banyak diktator, dengan banyak pemilihan yang curang," tutur @yuran0925.

"Namun dengan pergerakan tersebut, kami bisa menjadi negara dengan demokrasi di mana pendapat setiap warga negara menjadi penting. Di antaranya, banyak nyawa muda tak berdosa diambil. Dan kerja keras yang mereka lakukan untuk demokrasi kita tidak boleh diremehkan atau menjadi subjek komedi," lanjut @yuran0925.

Unggahan tersebut mengumpulkan tanggapan dari sesama pengguna Reddit yang menganggap pernyataan JTBC bermasalah, terutama setelah pemahaman yang lebih dalam tentang latar belakang historis yang coba digunakan oleh acara tersebut.

Pengguna di Twitter juga mengungkapkan kekecewaan mereka atas tanggapan JTBC yang membagikan foto aktual dari pemberontakan tersebut untuk mengkritik penggunaan frasa "komedi hitam satir" untuk menggambarkan premis dari latar acara tersebut.

Pengguna Twitter @TaeJa_94 mengunggah pesan panjang yang menjelaskan sejarah di balik gerakan tersebut dan mengapa kekhawatiran tentang drama itu muncul sejak awal. Pengguna tersebut juga mengungkapkan jika cuitannya perlu dibagikan karena penonton asing harus tahu ini.

"Saya orang Korea yang tahu masalahnya. Pertama-tama, drama memiliki masalah sejarah. Ada kejadian tragis yang terjadi pada masa kediktatoran Korea. Ini insiden yang menyakitkan di Gwangju. Dengan sejarah yang menyakitkan ini, saya khawatir sejarah akan menyimpang karena menggunakan subjek spionase dan berbagai kontroversi," tutur pengguna @TaeJa_94.

Sementara itu, netizen tetap mengkhawatirkan drama ini meski pihak JTBC telah memberikan pernyataan dan bersikeras bahwa itu sebagai fiksi. Dengan menggunakan pemberontakan dan era otoriter sebagai latar waktu drama tidak dapat diterima sebagai warga Korea. Dengan semakin meningkatnya kepekaan seputar ketidakakuratan historis dalam K-Drama, warga Korea tetap waspada dengan terus menghubungi pihak produksi terkait persoalan ini.

Komentar Anda

Tags

Topik Berita

Rekomendasi Artikel